Rano Karno Dorong Suplai Air Baku Waduk Karian ke Jakarta Sebelum 2030

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 07 Maret 2025 | 11:36 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Rano Karno. (SinPo.id/Berita Jakarta)
Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Rano Karno. (SinPo.id/Berita Jakarta)

SinPo.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Rano Karno memastikan bahwa suplai air baku dari Waduk Karian di Serpong akan segera masuk ke Jakarta sebelum tahun 2030.

Menurut dia, hal ini untuk mendukung target cakupan layanan air bersih 100 persen bagi warga Jakarta.

"Sekarang Waduk Karian sudah selesai, dan memang sudah siap untuk mensuplai bahan baku air untuk Jakarta," kata Rano dalam keterangannya dikutip Jumat, 7 Maret 2025.

Rano mengatakan, bahwa Waduk Karian dapat menampung hingga 314 juta meter kubik air, yang nantinya akan diolah menjadi air siap minum melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong, dengan kapasitas 4.600 liter per detik.

Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa memperluas cakupan layanan air perpipaan untuk seluruh warga Jakarta merupakan salah satu program percepatan atau quick win bagi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. I

Untuk itu, dia menekankan bahwa keberhasilan suplai air baku dari Waduk Karian adalah kunci untuk mencapai target tersebut.

"Jika Waduk Karian tidak bisa masuk ke Jakarta sebelum 2030, maka target 100 persen cakupan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai," ungkap dia. 

Terpisah, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengakui bahwa keberhasilan suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta sangat bergantung pada percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Kendati Waduk Karian sudah selesai, dia menyatakan bahwa proses eksekusi pasokan air baku ke Jakarta masih terkendala.

"PAM Jaya sudah berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan pasokan air baku dari Waduk Karian bisa dilaksanakan sebelum 2030," ujar Arief. 

Arief menjelaskan bahwa sesuai rencana, proyek ini seharusnya sudah selesai pada akhir 2020, namun hingga kini masih ada beberapa penundaan yang terjadi.

Dia menambahkan bahwa terdapat beberapa perubahan dalam pola Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang menjadi salah satu hambatan. 

"Karian itu tergantung kementerian PU. Seharusnya sudah on board pada 2020 akhir, tetapi sudah ada 4 kali addendum dalam sisi pola KPBU-nya. Kami agak sedikit pesimis mengenai suplai air Waduk Karian ke Jakarta sesuai dengan target," tutur dia.