Menteri PUPR Bakal Bongkar Jika Ditemukan APBN Buat Beli Produk Impor

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 06 Juni 2024 | 15:33 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (SinPo.id/dok. PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (SinPo.id/dok. PUPR)

SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan, akan membongkar jika ditemukan dilapangan, ada proyek-proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menggunakan produk impor. Sebab, pemerintah sudah berkomitmen untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri. 

"Kemudian (kita) memprioritaskan produk dalam negeri. Kalau saya mendapati di lapangan ada produk-produk impor yang menggunakan APBN pasti saya bongkar. Karena saya punya tanggung jawab memanfaatkan APBN untuk produk dalam negeri," tegas Basuki dalam keterangannya, Kamis, 6 Juni 2024. 

Karena itu Basuki mendorong pemanfaatan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi (SIJKT) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR. Sistem ini mencakup registrasi pengalaman badan usaha melalui aplikasi Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN).

Cakupan lainnya adalah registrasi peralatan konstruksi melalui Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).

Basuki juga mendorong peran aktif Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) sebagai mitra strategis Kementerian PUPR, untuk terus meningkatkan kinerja industri konstruksi nasional, termasuk pemberdayaan usaha kecil di sektor jasa konstruksi juga penting. 

Dia mengatakan, melalui kebijakan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Jalan Daerah dan Air Minum serta Sanitasi, pelaksanaan proyek-proyek tersebut diprioritaskan untuk pengusaha daerah menggunakan sistem e-katalog.

"Kita rasakan dengan e-katalog hasilnya jauh lebih baik karena yang terpilih adalah yang benar-benar mempunyai kemampuan yang real," tuturnya.

Basuki juga berharap Gapensi dapat menginisiasi pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi on-site, terutama untuk jenjang 1 hingga 6.

"Saya sangat berharap Gapensi tetap tumbuh lebih kuat. Mudah-mudahan Munas ini dapat memilih pemimpin yang mempunyai niat mengabdi untuk negeri," ucapnya.

Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur sebagai upaya menciptakan efek berganda  mendukung pertumbuhan ekonomi. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, membuka titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, dan menghubungkan jaringan logistik ke pusat-pusat produksi.

Pembangunan infrastruktur juga dianggap sebagai modal penting bagi Indonesia untuk naik kelas menjadi negara maju dan keluar dari jebakan negara berkembang atau middle income trap.

Keberhasilan upaya tersebut sangat bergantung pada pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi.  Karena itu, pengelolaan rantai pasok material dan peralatan konstruksi harus dilakukan dengan baik untuk memastikan ketersediaannya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI