TKN Prabowo-Gibran: Kapolda Hanya Tahu Permasalahan di Daerahnya Masing-masing

Laporan: Firdausi
Minggu, 17 Maret 2024 | 12:15 WIB
Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo- Gibran, Yusri Ihza Mahendra. (SinPo.id/Anam)
Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo- Gibran, Yusri Ihza Mahendra. (SinPo.id/Anam)

SinPo.id - Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo- Gibran, Yusri Ihza Mahendra, mempertanyakan rencana kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadirkan sejumlah kapolda sebagai saksi dalam sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) mendatang.

Dia mempertanyakan, apakah kapolda yang dimaksud masih akitif betugas atau sudah purnabakti.

"Itu kita dengar dari kubu 03, bahwa akan ada Kapolda yang akan dijadikan saksi di MK. Tapi kita ini belum tahu apakah ini kapolda masih aktif atau sudah purnabakti," kata Yusril di akun Instagram-nya dikutip pada Minggu, 17 Maret 2024

Ketua Umum PBB ini kemudian menjelaskan, fungsi dan tugas masing-masing kapolda. Menurutnya, kalau kapolda aktif biasanya hanya mengetahui permasalahan yang ada di daerah tempat dia bertugas.

Karena kita tahu di tiap- tiap kapolda itu kan ada di mana- mana. Pasti kapolda itu hanya tahu di provinsinya sendiri. Tidak mungkin dia tahu di daerah tempat lain," tutur dia.

Kendati demikian, politisi sekaligus pakar hukum tata negara ini tidak mempermasalahkan bila Kapolda yang dimaksud akan menjadi saksi di sidang gugatan ke MkK nantinya.

"Tapi sekirannya mau dihadirkan oleh kubu Pak Ganjar sendiri silahkan saja. Saya mau dengar juga sebenarnya, dia mau menerangkan seperti apa," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menilai sosok Kapolda yang akan dihadirkan sebagai saksi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan hasil Pemilu 2024 harus memiliki bukti yang cukup.

Sigit menyebut, bukti itu harus dimiliki agar proses hukum yang di MK nanti bisa berjalan dengan baik. Ia pun mempersilahkan sosok Kapolda itu untuk bersaksi di persidangan MK.

"Ya kita lihat, kapoldanya siapa. Kan harus bisa dibuktikan,” kata Sigit pada Jumat, 15 Maret 2024.sinpo

Komentar: