BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jakarta tahun 2024 tertinggi se-Indonesia

Laporan: Sigit Nuryadin
Senin, 02 Desember 2024 | 19:48 WIB
Monumen Nasional (SinPo.id/DPRD DKI Jakarta)
Monumen Nasional (SinPo.id/DPRD DKI Jakarta)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta pada tahun 2024 mencapai angka 84,15, menempatkannya sebagai provinsi dengan IPM tertinggi di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,72 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat 83,55.

Kepala BPS DKI, Nurul Hasanudin menyebut IPM Jakarta telah menunjukkan konsistensi pertumbuhan yang positif sejak 2020, dengan rata-rata peningkatan 0,67 persen per tahun. 

"Jakarta, yang berada pada kategori IPM 'sangat tinggi' sejak 2020, kini memimpin dengan peringkat pertama di Indonesia, mengalahkan Yogyakarta yang berada di posisi kedua dengan 81,62 persen dan Kepulauan Riau di posisi ketiga dengan 79,89 persen," kata Nurul dalam keterangannya, Senin, 2 Desember 2024.

Menurut dia, salah satu indikator yang menunjang tingginya IPM Jakarta ialah usia harapan hidup (UHH), yang tahun ini tercatat 75,99 tahun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang tercatat 75,81 tahun. 

"Angka ini menunjukkan kemajuan dalam sektor kesehatan, yang menjadi salah satu faktor utama dalam penilaian IPM," ungkap dia. 

Selain itu, kata Nurul, indikator lain yang turut berkontribusi pada capaian IPM Jakarta ialah rata-rata lama sekolah yang mencapai 11,49 tahun, serta harapan lama sekolah yang tercatat 13,51 tahun.

 "Angka ini menggambarkan semakin banyaknya penduduk Jakarta yang mengakses pendidikan lebih lama, bahkan hingga tingkat diploma," ujar Nurul. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kendati Jakarta Selatan tercatat sebagai wilayah dengan IPM tertinggi di ibu kota (87,57 persen), terdapat kabupaten/kota lain yang menunjukkan pencapaian luar biasa, terutama Kepulauan Seribu. 

"Meskipun IPM-nya terendah di Jakarta (76,69 persen), wilayah ini mencatatkan pertumbuhan IPM tertinggi di DKI Jakarta, yaitu 1,03 persen," tuturnya. 

Nurul menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh perbaikan dalam rata-rata lama sekolah dan peningkatan pengeluaran riil per kapita yang signifikan di Kepulauan Seribu.

Secara keseluruhan, lanjut Nurul, angka pengeluaran riil per kapita di Jakarta mencapai Rp19,95 juta per tahun pada 2024, yang meningkat 2,99 persen dibandingkan tahun lalu, dengan rata-rata pengeluaran per bulan rumah tangga sekitar Rp1,6 juta. 

"Capaian ini menunjukkan meningkatnya standar hidup layak bagi masyarakat Jakarta," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI