Jasamarga Hentikan Contraflow Tol Japek Arah Jakarta Atas Dasar Diskresi Kepolisian

SinPo.id - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengumumkan penghentian rekayasa lalu lintas contraflow di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta pada KM 55 hingga KM 47 setelah situasi lalu lintas kembali normal. 

Keputusan ini diambil berdasarkan diskresi Kepolisian yang memantau langsung kondisi di lapangan.

"Rekayasa lalu lintas contraflow dihentikan pada pukul 23.34 WIB setelah kondisi lalu lintas kendaraan terpantau normal," kata tVice President Corporate Secretary & Legal PT KTT, Ria Marlinda Paallo dalam keterangannya, Kamis, 3 April 2025.

Ria juga menuturkan, situasi lalu lintas di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini sudah kembali lancar, baik arah Jakarta maupun arah sebaliknya. 

Namun, kata dia, PT JTT tetap mengimbau pengguna jalan untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mempersiapkan segala hal sebelum memulai perjalanan, seperti memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan kecukupan BBM serta saldo uang elektronik.

"Penyediaan layanan optimal juga tengah dilakukan oleh PT JTT di dua gerbang tol utama yang melayani arus balik libur Idul Fitri 2025, yakni Gerbang Tol Kalikangkung dan Gerbang Tol Cikampek Utama. Gerbang Tol Kalikangkung, yang terletak di Jalan Tol Batang-Semarang, telah menyiapkan 27 titik transaksi untuk mendukung kelancaran arus balik," ungkap dia. 

Sementara itu, lanjut dia, Gerbang Tol Cikampek Utama di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, juga telah menambah 5 gardu di GT Cikampek Utama 8, yang siap dioperasikan saat terjadi peningkatan volume kendaraan.

Lebih lanjut, Ria mengungkapkan, PT JTT  memastikan selama rekayasa lalu lintas seperti penerapan one way, sebanyak 36 titik transaksi di GT Cikampek Utama siap dioperasikan. 

"Diharapkan langkah ini dapat memperlancar arus lalu lintas saat puncak arus balik libur Lebaran 2025," tutur Ria. 

Selain itu, dia juga menyampaikan, PT JTT juga telah melakukan pelebaran pada Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci, tepatnya di KM 207+010 sampai KM 209+010, guna meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi potensi kepadatan, terutama di rest area-rest area yang sering menjadi titik kemacetan.