Kementerian PU: 28 Proyek Infrastruktur Sudah Terapkan Pembangunan Berbasis Teknologi

SinPo.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen akan terus mendukung pengembangan industri konstruksi Indonesia berbasis teknologi, khususnya melalui penerapan Building Information Modelling (BIM). Hal ini untuk mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang berkelanjutan, sesuai amanat Permen PUPR Nomor 9 Tahun 2021.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pada 2024, Kementerian PU sudah menerapkan BIM pada lebih dari 28 proyek, diantaranya 14 pasar yang tersebar di Sumatera Barat, NTB, Jawa Tengah, Bali, Ambon, Manokwari, dan Padang, serta 5 fasilitas olahraga seperti Arena Aquatic di Papua, Istora Papua Bangkit, Indoor Multifunction Stadium, Fasilitas Pemusatan Latihan Nasional Olahraga Atletik Pangalengan, dan Stadion Utama Sumatera Utara.
"Ada juga delapan fasilitas pendidikan berupa kampus, prototipe sekolah dan madrasah, serta Pusbangkom PU. Kementerian PU juga mewajibkan penggunaan BIM pada proyek-proyek di IKN," kata Diana dalam keterangannya, Kamis, 20 Februari 2025.
Diana menilai, implementasi BIM bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, mendeteksi mitigasi atau pengurangan risiko, mempermudah proses monitoring dan evaluasi di setiap tahapan pembangunan.
"Juga membuat proses desain dan konstruksi lebih ramping dan transparan, menghindari kesalahan mulai perencanaan hingga pelaksanaan, dan mempercepat waktu pelaksanaan pembangunan," tuturnya.
Selain itu, keberlanjutan BIM dalam tahap operasional infrastruktur, berperan penting dalam memastikan sistem manajemen bangunan berjalan optimal, seperti Building Management System (BMS) dan Building Energy Management System (BEMS). BIM juga mendukung pengembangan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) dalam tahap pemanfaatan infrastruktur.
Untuk mendukung penerapan BIM, Kementerian PU melakukan berbagai upaya seperti mencantumkan persyaratan personil BIM dalam dokumen tender, dan menerapkan e-katalog untuk optimalisasi mutu, biaya, dan waktu proyek. Termasuk menggunakan BIM dalam pengembangan prototipe sarana pendidikan dan pasar dengan berbagai sistem konstruksi, baik konvensional, RISHA, dan kayu.
"Tidak hanya itu, kami juga secara berkala melakukan penguatan SDM dan pengembangan sarana BIM melalui pelatihan terkait software dan hardware untuk tim BIM di unit kerja, pengembangan studio BIM, serta penyelenggaraa kegiatan BIM week untuk meningkatkan awareness dan mempercepat implementasi BIM," tutur Diana.
Diana menambahkan, pemerintah berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan melalui kebijakan, penguatan SDM, serta pengembangan sarana untuk mendorong transformasi teknologi di sektor konstruksi. Namun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri tetap diperlukan agar penerapan BIM dapat meningkatkan standar konstruksi dan keselamatan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital di bidang konstruksi dengan memastikan penerapan BIM secara konsisten di seluruh Indonesia," tutupnya.
POLITIK 13 hours ago
PERISTIWA 2 days ago
PERISTIWA 2 days ago