Potensi Gempa Susulan, Warga Diminta Tetap Waspada di Pengungsian

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 19 September 2024 | 13:45 WIB
Warga melintas di dekat rumah yang rusak pasca gempa di Kabupaten Bandung. (SinPo.id/Antara)
Warga melintas di dekat rumah yang rusak pasca gempa di Kabupaten Bandung. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat wilayah Kabupaten Bandung, dan sekitarnya, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan akan potensi gempa susulan. Terlebih, BMKG menyampaikan,bahwa telah terjadi 27 kali gempa susulan, pasca gempa pertama di Kabupaten Bandung, kemarin.

"Masih ada potensi gempa susulan seperti diberitakan oleh BMKG. Untuk itu kepada masyarakat kami tentu saja mengimbau untuk tetap waspada," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Kamis, 19 September 2024.

Muhari juga meminta masyarakat yang rumahnya tidak layak untuk ditempati, lebih baik mengungsi ke pengungsian yang disediakan, hingga kondisi kembali normal.

"Bagi masyarakat yang merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat atau tidak cukup layak untuk ditempati sementara, karena masih akan ada gempa-gempa susulan sampai energi di segmen gempa ini stabil kembali, itu bisa untuk sementara waktu tinggal di tempat pengungsian," kata dia.

Selain itu, BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik. Muhari memastikan, pihaknya akan menjamin kebutuhan warga terdampak yang kini di tenda pengungsian.

"Kami BNPB tentu saja berupaya menjamin kebutuhan dasar logistik dan makanan dari warga yang saat ini mengungsi. Kita akan penuhi selengkapnya dan secepat-cepatnya," ucapnya.

Untuk bangunan rumah-rumah yang mengalami kerusakan, BNPB meminta masyarakat segera melaporkan kepada BPBD setempat atau dilaporkan secara berjenjang, melalui kelurahan, desa, kecamatan. Laporan itu nanti akan sampai ke BPBD Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Kota Cimahi, Purwakarta dan Kabupaten Bogor. 

"Ini kita lakukan semua untuk percepatan proses tanggap darurat dan rehabilitasi, rekonstruksi pasca gempa yang kita harapkan bisa diakselerasi secepat mungkin agar masyarakat terdampak bisa kembali hidup secara normal," kata Muhari.

BNPB mencatat, kerugian materil dalam bentuk fasilitas pendidikan akibat gempa bumi kemarin, terdapat terdapat 39 unit hingga saat ini. Rinciannya, 31 unit di Kabupaten Bandung, 7 unit di Kabupaten Garut dan 1 unit di Kota Cimahi.

Untuk kerusakan berat sarana prasarana, tercatat 532 unit di Kabupaten Bandung. Di wilayah yang sama juga terdapat 475 unit rumah rusak sedang dan 1.013 unit rusak ringan.

"1.263 unit rumah terdampak lainnya masih dilakukan asesmen untuk kriteria kerusakan. Selain itu dua unit gedung pemerintah terdampak, lima unit fasilitas ibadah juga terdampak di Kabupaten Bandung," terang Muhari.

Sedangkan dampak kerusakan di Kabupaten Garut terdiri dari 204 unit rumah, namun masih dalam asesmen untuk klasifikasi tingkat kerusakannya. Di Kabupaten Bandung Barat dilaporkan ada satu unit rumah rusak berat dan 2 unit rumah rusak ringan.

Berikutnya di Kabupaten Purwakarta, terdapat satu unit rumah rusak berat. Selain itu juga terdapat 1 unit rumah rusak ringan di Kabupaten Bogor.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI