Temui Mendag AS, Airlangga Tawarkan Proposal Konkret Negosiasi Tarif Resiprokal

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 20 April 2025 | 12:26 WIB
Menko Perekonomian Airlangga menemui United States Secretary of Commerce  Howard Lutnick. (SinPo.id/dok. Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga menemui United States Secretary of Commerce Howard Lutnick. (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin Delegasi RI, melanjutkan upaya negosiasi dengan menemui United States Secretary of Commerce atau Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick. Dalam pertemuan, Airlangga menawarkan proposal negosiasi tarif resiprokal AS terhadap Indonesia. 

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 20 April 2025. 

Menurut Airlangga, pertemuan  berlangsung 1,5 jam. Dimana, Indonesia menyampaikan sejumlah penawaran konkret untuk meningkatkan pembelian dan impor dari AS. Hal ini guna menyeimbangkan defisit perdagangan AS. 

Impor Indonesia tersebut, antara lain pembelian produk energi (crude oil, LPG dan gasoline) serta peningkatan impor produk pertanian dari AS (soybeans, soybeans meal dan wheat) yang memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di tanah air. 

"Indonesia berkomitmen untuk kerja sama di bidang critical minerals, dukungan investasi AS dan juga komitmen untuk menyelesaikan permasalahan Non-Tariff Barrier (NTB) yang menjadi concern pihak pengusaha AS di Indonesia," kata Airlangga.

Secretary Lutnick pun sangat mengapresiasi komitmen dan proposal konkret dari Indonesia. Menurut dia, apa yang ditawarkan dan dimintakan Indonesia sangat konkret dan saling menguntungkan kedua negara. 

Hal ini berbeda dengan beberapa negara lain yang juga baru saja mengajukan proposal, dan belum diterima oleh pihak AS. 

Sebelum Indonesia, ada beberapa negara seperti Jepang dan Argentina yang juga  bertemu dan melakukan negosiasi mengenai tarif AS tersebut. Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang langsung diterima oleh Pemerintah AS. 

Secretary Lutnick sependapat dengan rencana target negosiasi yang akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan. Ia lantas menyarankan agar langsung menyusun jadwal pembahasan teknis secara detail dengan pihak DoC dan USTR.

"Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan," ujar Secretary Lutnick.

Terkait dengan kebijakan tarif AS ini, Presiden Trump telah menugaskan Secretary Lutnick bersama dengan Ambassador Greer (USTR) dan Scott Bessent (Secretary of Treasury) sebagai Pejabat AS yang bertanggung jawab dan menangani kebijakan tarif perdagangan AS. 

Adapun Department of Commerce (DoC) merupakan kementerian yang bertanggung jawab atas pertumbuhan ekonomi dan urusan perdagangan di AS. Tugas DoC  salah satunya meningkatkan perdagangan internasional dan membantu bisnis AS bersaing di pasar global, serta mempromosikan perdagangan yang adil. 

Dalam konteks kebijakan tarif AS, DoC ini yang merumuskan kebijakan besar mengenai tarif (bagian dari kebijakan perdagangan internasional AS), sedangkan untuk pelaksanaan teknis negosiasi tarif menjadi tugas dari USTR.

Tim negosiasi RI yang turut hadir mendampingi Airlangga yakni Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, dan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI