KAI Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah selama Mudik Lebaran

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 16 Maret 2025 | 03:07 WIB
KAI
KAI

SinPo.id -  PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan bahwa penerapan teknologi pengenalan wajah (face recognition) akan menjadi solusi untuk mengurangi antrean panjang, mempercepat proses boarding, serta memastikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan para penumpang selama angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa selain ramah lingkungan, teknologi ini juga membawa dampak positif dalam meningkatkan efisiensi proses boarding. "Penerapan face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti mudik Lebaran," kata Anne di Jakarta, Sabtu 15 Maret 2025.

KAI berkomitmen mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam operasionalnya. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah sistem face recognition yang menggantikan tiket fisik berbahan kertas untuk boarding, yang dapat mengurangi limbah kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Sejak diluncurkan pada 28 September 2022 hingga 6 Maret 2025, teknologi ini telah digunakan oleh lebih dari 10 juta penumpang kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera. "Sejak diluncurkan, respons masyarakat cukup tinggi. Pada tahun 2023, jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas ini mencapai 2.922.780 orang, dan meningkat signifikan pada 2024 menjadi 7.141.649 orang," jelas Anne.

Untuk mendukung angkutan mudik Lebaran 2025, fasilitas teknologi face recognition akan tersedia di 21 stasiun KAI, termasuk Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan banyak lagi.

Selain meningkatkan layanan pelanggan, penerapan teknologi ini juga berkontribusi pada efisiensi dan pengurangan sampah kertas. Sejak diluncurkan, KAI telah menghemat 25.298 rol kertas tiket, yang setara dengan penghematan biaya sekitar Rp379.462.929.

Teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan boarding dengan pemindaian wajah di gate boarding. Jika data tiket dan identitas penumpang sesuai, pintu boarding akan terbuka secara otomatis. KAI memastikan bahwa data yang dikumpulkan aman dengan standar internasional ISO 27001 mengenai keamanan informasi, dan data tersebut hanya disimpan selama satu tahun sebelum dihapus secara otomatis.

Penumpang juga bisa mengajukan penghapusan data dirinya kapan saja melalui aplikasi Access by KAI atau dengan menghubungi petugas Customer Service di stasiun.

"Inovasi ini tidak hanya memudahkan perjalanan pelanggan, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi limbah kertas, sesuai dengan target SDGs dalam upaya pelestarian lingkungan," tambah Anne.

Dengan penerapan teknologi ini, KAI berharap dapat menciptakan pengalaman mudik Lebaran yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi seluruh penumpang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI