Kisah Nabi Shaleh AS dan Kaum Tsamud

SinPo.id - Nabi Shaleh AS adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah untuk mengajak kaum Tsamud, yang merupakan keturunan dari suku Arab, untuk kembali ke jalan yang benar.
Kaum Tsamud hidup dalam kemakmuran dan kekayaan, tetapi mereka menyembah berhala-berhala yang mereka buat sendiri. Mereka tidak mengenal Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, yang menciptakan segala yang ada di alam semesta.
Nabi Shaleh AS yang berasal dari kaum Tsamud sendiri, mengingatkan mereka tentang Tuhan yang seharusnya mereka sembah. Dia mengajak mereka untuk mengakui bahwa Allah SWT lah yang memberi mereka rezeki, kehidupan, dan kebahagiaan.
Namun, ajakan ini tidak diterima dengan baik oleh kaum Tsamud. Mereka terkejut dan marah, merasa bahwa seruan Nabi Shaleh AS mengubah seluruh tradisi yang telah mereka jalani selama ini. Mereka bahkan mulai meragukan kebenaran Nabi Shaleh AS yang mereka anggap sebagai saudara dan teman mereka sendiri.
Dakwah Nabi Shaleh AS yang Ditolak
Nabi Shaleh AS tidak menyerah begitu saja. Ia terus berdakwah dengan sabar, mengingatkan mereka tentang kisah kaum-kaum yang telah mendapat azab dari Allah karena menentang rasul-rasul-Nya. Ia memperingatkan kaum Tsamud bahwa mereka akan mendapat nasib yang sama jika mereka tetap membangkang.
Nabi Shaleh AS hanya menginginkan kebaikan bagi mereka dan tidak mengharapkan imbalan apapun. Ia hanya menyampaikan wahyu Allah, dan Allah-lah yang akan memberikan ganjaran.
Namun, kaum Tsamud semakin menolak ajakan Nabi Shaleh. Mereka mulai mencari alasan untuk mematahkan pengaruhnya, dan meminta Nabi Shaleh AS untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kebenarannya.
Mereka ingin melihat sesuatu yang luar biasa yang dapat membuktikan bahwa Nabi Shaleh AS benar-benar utusan Allah.
Mukjizat Nabi Shaleh AS: Unta dari Batu
Menanggapi permintaan mereka, Nabi Shaleh AS memohon kepada Allah untuk memberi mukjizat yang dapat membuktikan kebenaran dakwahnya.
Allah pun mengabulkan doa Nabi Shaleh dengan mengeluarkan seekor unta betina dari sebuah batu besar yang ada di sebuah bukit yang mereka tunjuk. Unta tersebut muncul dengan izin Allah sebagai tanda kekuasaan-Nya.
Nabi Shaleh AS memperingatkan kaum Tsamud agar tidak mengganggu unta tersebut.
Unta itu memiliki giliran untuk minum dari sumur yang ada, dan mereka harus membiarkan unta itu hidup dengan tenang. Jika mereka mengganggu unta itu, maka azab Allah akan segera datang.
Pembunuhan Unta dan Akibatnya
Sebagian besar kaum Tsamud merasa terganggu dengan keberadaan unta tersebut. Mereka merasa bahwa unta itu menjadi gangguan bagi ternak mereka, dan dengan bangga, sekelompok orang dari kaum Tsamud memutuskan untuk membunuh unta Nabi Shaleh.
Setelah berhasil membunuh unta tersebut, mereka dengan sombong memberitahukan Nabi Shaleh, seolah-olah mereka telah berhasil menaklukkan mukjizat yang diberikan kepadanya.
Nabi Shaleh AS menjawab dengan tegas, bahwa azab Allah akan segera datang kepada mereka karena mereka telah melanggar peringatan Allah.
Ia memberi tahu mereka bahwa dalam waktu tiga hari, mereka akan melihat tanda-tanda peringatan dari Allah.
Wajah mereka akan berubah warna: hari pertama menjadi kuning, hari kedua merah, dan hari ketiga hitam. Setelah itu, azab yang dijanjikan akan datang.
Azab yang Menimpa Kaum Tsamud
Ketika hari-hari peringatan itu tiba, para pembunuh unta merancang untuk membunuh Nabi Shaleh AS terlebih dahulu. Mereka berencana melakukannya di malam hari agar tidak diketahui oleh siapa pun. Namun, meskipun mereka berusaha menghalangi takdir Allah, mereka tidak dapat menghindari akibat dari perbuatan mereka.
Pada hari keempat, azab yang dahsyat pun datang. Allah menurunkan gempa bumi yang sangat besar, disertai dengan suara yang mengerikan. Kaum Tsamud pun hancur, termasuk mereka yang terlibat dalam pembunuhan unta Nabi Shaleh. Mereka pun menjadi korban dari kebanggaan dan ketololan mereka sendiri.
Nabi Shaleh AS dan pengikutnya yang beriman diselamatkan, sementara kaum yang menentang harus menerima akibat dari tindakan mereka.
Kesimpulan
Kisah Nabi Shaleh AS dan kaum Tsamud mengajarkan kita untuk selalu taat kepada Allah dan tidak menentang perintah-Nya. Walaupun diberikan mukjizat yang jelas, mereka yang menentang tetap mendapat hukuman karena kesombongan dan penolakan mereka terhadap kebenaran.
Nabi Shaleh AS memperlihatkan keteguhan dan kesabaran dalam dakwah, serta pentingnya memperingatkan orang lain akan bahaya perbuatan buruk. Ini juga mengingatkan kita untuk selalu melakukan amar makruf nahi mungkar, agar tidak ikut menanggung dosa atas kesalahan orang lain.
PERISTIWA 1 day ago
PERISTIWA 17 hours ago
PERISTIWA 19 hours ago
OLAHRAGA 2 days ago
PERISTIWA 1 day ago
OLAHRAGA 1 day ago