Waspada! Ini Bahaya Minyak Jelantah untuk Kesehatan

Laporan: Zikri Maulana
Minggu, 13 November 2022 | 12:44 WIB
Minyak Jelantah/Shutter Stock
Minyak Jelantah/Shutter Stock

SinPo.id -  Minyak goreng yang telah digunakan berulang kali atau minyak jelantah, masih sering kali ditemukan terutama untuk penjual makanan seperti gorengan dan jajanan lainnya. Walau tidak semua penjual menggunakan minyak bekas pakai tersebut. 

Tujuan utamanya tentu saja menekan biaya produksi, karena harga minyak jelantah memang terbilang lebih murah ketimbang minyak goreng baru. 

Namun, menggunakan minyak goreng yang warnanya telah menjadi coklat gelap ternyata bisa memicu efek negatif untuk kesehatan, dan tentu dapat menimbulkan resiko tubuh terserang penyakit. 

“Minyak goreng yang telah dipakai berulang kali alias minyak jelantah ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh. Pemakaiannya dapat memicu risiko kanker, obesitas, infeksi bakteri, dan penyakit degeneratif.” kata dr. Rizal Fadli, dikutip dari laman Halodoc, Minggu 13 November 2022. 

Semakin sering minyak jelantah digunakan untuk memasak, semakin besar pula bahaya yang mungkin terjadi pada tubuh.  

Melansir Halodoc, berikut beberapa resiko penyakit yang dapat terjadi akibat sering mengkonsumsi makanan yang dimasak menggunakan minyak jelantah, di antaranya:

1. Meningkatkan risiko kanker 

Minyak jelantah ternyata menjadi salah satu sumber radikal bebas. Senyawa ini akan ikut masuk dalam makanan yang kamu goreng. Saat mengonsumsinya, radikal bebas akan masuk ke tubuh dan menyerang sel sehat pada tubuh, sehingga muncul gejala kanker. Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini. 

2. Obesitas 

Tingginya kadar lemak trans dan kalori menjadi bahaya minyak jelantah lain yang perlu kamu waspadai. Studi dalam Food Chemistry menyebutkan, minyak zaitun yang dikenal bebas kandungan lemak trans juga akhirnya akan mengeluarkan lemak jahat ini jika dipakai berulang kali. Lemak trans dan kalori berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas.

3. Infeksi bakteri 

Minyak goreng yang telah dipakai berulang kali menjadi tempat ideal untuk bakteri berkembang biak. Salah satunya bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan penyakit botulisme. Jika minyak tidak diganti, akan terjadi penumpukan bakteri yang memicu infeksi.

4. Risiko penyakit degeneratif

Minyak jelantah tak hanya meningkatkan risiko obesitas, kanker, dan infeksi bakteri, tetapi juga penyakit degeneratif seperti Parkinson atau Alzheimer. Ini karena kandungan senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi senyawa karsinogen, zat pemicu kanker pada tubuh manusia. sinpo

Komentar: