Indonesia Tunjukkan Komitmen Sistem Pangan Aman dan Digital di Forum Internasional VFSF 2025

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 14 Juni 2025 | 02:50 WIB
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id -  Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025 (VFSF 2025), yang digelar di Vienna International Centre, Wina, Austria, pada 10–12 Juni 2025.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nuryani Zainuddin menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara yang lebih awal menerapkan metode pengawasan virtual saat pandemi Covid-19, meski kala itu belum tersedia pedoman teknis internasional.

"Kami memanfaatkan teknologi seadanya untuk memastikan pengawasan tetap berjalan, termasuk inspeksi pabrik produk hewan secara daring," ujar Nuryani dalam keterangannya, Jumat, 13 Juni 2025.

Menurut Nuryani, penerapan teknologi itu merupakan pengalaman konkret penerapan audit dan inspeksi jarak jauh di Indonesia selama pandemi Covid-19. Adapun forum VFSF 2025, dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai negara, termasuk kementerian, lembaga, dan pelaku usaha di sektor pangan dan pertanian.

Nuryani melanjutkan, setelah pandemi dinyatakan berakhir melalui Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2023, praktik audit jarak jauh belum kembali diterapkan di Indonesia. Namun pengalaman selama pandemi menjadi dasar penguatan sistem ke depan.

Lebih jauh, Nuryani mendorong adanya kolaborasi global, transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai bagian dari strategi nasional. Dia menekankan, kehadiran aktif Kementan dalam forum ini, menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat tata kelola keamanan pangan nasional. 

"Indonesia siap memperkuat sistem pengawasan pangan berbasis digital melalui kerja sama lintas sektor, integrasi teknologi, dan adopsi standar internasional," ujar Nuryani. 

Sebagai informasi, forum ini merekomendasikan agar seluruh negara mengembangkan kebijakan pengawasan pangan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mampu menjawab tantangan sistem pangan global yang semakin kompleks.

Forum internasional ini diselenggarakan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) bekerja sama dengan Standards and Trade Development Facility (STDF) serta Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal UNIDO Gerd Müller, Ketua Komisi Codex Alimentarius Commission Allan Azegele, dan Deputi Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Jean-Marie Paugam.

Forum menyoroti pentingnya digitalisasi sebagai upaya global dalam memperkuat sistem pengawasan pangan, memperlancar perdagangan, serta meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat. Berbagai solusi teknologi dibahas, mulai dari pelacakan digital, sertifikasi elektronik, audit jarak jauh, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI