BKSAP DPR Kecam Tindakan Israel Cegat Kapal Bantuan ke Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 10 Juni 2025 | 14:18 WIB
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera (SinPo.id/ Tim Media)
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera (SinPo.id/ Tim Media)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengecam keras tindakan Israel yang menahan 12 aktivis sekaligus pejuang kemanusiaan internasional saat mereka hendak menyalurkan bantuan ke Gaza.

Para relawan tersebut ditahan saat sedang berlayar dengan kapal Madleen yang dicegat secara paksa oleh militer Israel di perairan internasional dalam misi kemanusiaan menuju Gaza yang hingga kini masih diblokade.

“Penahanan terhadap para relawan kemanusiaan ini merupakan bentuk nyata dari kezaliman berulang yang dilakukan oleh Israel," kata Mardani, dalam keterangan persnya, Selasa, 10 Juni 2025.

"Namun kita tidak boleh mundur dan tidak boleh menyerah karena justru hal ini menjadi alasan kuat untuk terus melawan segala bentuk ketidakadilan," imbuhnya.

Namun, ia pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada para aktivis pejuang kemanusiaan dari berbagai negara yang tetap teguh dan berani menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza meskipun menghadapi ancaman, tekanan, dan risiko penahanan dari pasukan Israel.

Mardani mengatakan, tindakan Israel tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum laut dan hukum humaniter internasional. Meburutnya, aksi itu semakin memperjelas upaya Israel untuk menghalangi bantuan kemanusiaan yang datang ke Gaza.

Padahal, PBB telah memperingatkan bahwa seluruh rakyat Gaza kini berada dalam risiko kelaparan karena terjadinya perang yang terus berlangsung lebih dari 20 bulan.

"Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik genting dimana kebutuhan akan makanan, air bersih, dan layanan dasar lainnya semakin mendesak, karenanya tinfakan Israel sunggah tidak beradab dan berprikemanusiaan.” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan melindungi hak para relawan kemanusiaan. Tindakan represif harus dibalas dengan konsistensi dalam perjuangan, kolaborasi antar negara, dan tekanan internasional yang akan semakin kuat.

Diketahui, pasukan Israel telah menghentikan kapal bantuan yang berlayar menuju Gaza dan menahan sejumlah aktivis yang berada di atas kapal, termasuk Greta Thunberg, pada Senin pagi, 9 Juni 2025.

Adapun pelayaran tersebut diselenggarakan oleh Koalisi Armada Kebebasan, dengan tujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan memprotes blokade, serta perilaku Israel di masa perang.

Koalisi tersebut mengatakan, para aktivis telah diculik. Bahkan pasukan Israel juga menyita susu formula bayi, makanan, dan perlengkapan medis yang akan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI