Anggota DPR Minta Pemerintah Pertahankan Status Geopark Kaldera Toba UNESCO

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 05 Juni 2025 | 14:28 WIB
Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara. (SinPo.id/Handout of KBRI Paris via kemlu.go.id)
Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara. (SinPo.id/Handout of KBRI Paris via kemlu.go.id)

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu meminta pengelola mempertahankan status kawasan Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut), sebagai Geopark Kaldera Toba yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Dia menilai status tersebut bisa membawa dampak pada pariwisata, mengembangkan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesadaran akan warisan geologi, hingga eduwisata.

"Status global geopark adalah pemuliaan lingkungan, pemuliaan ekosistem, mustahil kita dapat dan pertahankan status global geopark jika ekosistemnya rusak," kata Bane dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.

Dia menilai saat ini posisi Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menjadi mengambang. Sebab, dalam pemerintahan sebelumnya badan tersebut berada di bawah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, tetapi saat ini nomenklatur kementerian tersebut sudah tidak ada lagi.

"Kami sebagai wakil rakyat akan mendorong kepastian nomenklaturnya, karena kalau nomenklaturnya tidak jelas berinduk ke mana, maka tidak ada kepastian anggaran. Tanpa anggaran, enggak mungkin ini bisa berjalan sesuai yang diinginkan," kata dia.

Menurut dia, saat ini Geopark Kaldera Toba sudah mendapatkan peringatan dari UNESCO untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan. Namun, dia yakin bahwa pengelola badan tersebut yang diisi oleh orang-orang baru dapat mempertahankan status tersebut.

"Mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan apa yang jadi kewajiban yang disampaikan UNESCO di sisa waktu ini," kata dia.

Dia menjelaskan pihak pengelola akan menyelesaikan pemasangan visibilitas di 16 titik di Kawasan Danau Toba. Visibilitas merupakan salah satu syarat dari UNESCO untuk mempertahankan status Geopark Kaldera Toba, seperti pembangunan gerbang, monumen, dan panel interpretasi.

"Dan juga ada penemuan site baru di beberapa wilayah yang akan dicek langsung oleh UNESCO. Ini kabar baik, kita harus saling bantu agar ini bisa terwujud," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI