Kapal Tenggelam di Seychelles Bawa Sembilan ABK WNI, Kemlu Konfirmasi Satu WNI Tewas
SinPo.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Antananarivo memastikan, akan melakukan pendampingan terhadap sembilan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang menjadi korban tenggelamnya kapal MV Serdal di perairan Seychelles. Karena, tenggelamnya kapal tersebut mengakibatkan satu ABK WNI meninggal dunia.
"Sesuai peraturan yang berlaku di Seychelles, jenazah MB saat ini sedang menjalani proses otopsi," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, dalam keterangannya, Senin, 2 Juni 2025.
Berdasarkan informasi dari otoritas setempat, Kapal MV Serdal yang berbendera Komoro dilaporkan mengalami kecelakaan laut pada 29 Mei 2025 pukul 09.00 waktu setempat. Kapal itu disebut terbalik akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi saat sedang melakukan transit logistik menuju Kepulauan Komoro.
Menurut dia, kapal tersebut mengangkut total 11 awak yang di mana sembilan di antaranya merupakan WNI dan dua lainnya warga Nepal. Adapun saat ini, satu ABK WNI berinisial MB dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya sedang dalam proses otopsi sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Seychelles. Sementara 10 awak kapal lainnya berhasil diselamatkan.
"Tiga korban selamat saat ini masih menjalani rawat jalan," tuturnya.
Judha memastikan, Kemlu dan KBRI Antananarivo akan terus memberikan pendampingan kepada WNI, termasuk membantu penerbitan dokumen-dokumen yang hilang dalam insiden tersebut.
Lebih jauh, Judha menyampaikan, KBRI Antananarivo juga mendapatkan informasi bahwa perusahaan kapal akan bertanggung jawab penuh menyelesaikan permasalahan ini. Kemlu juga akan melakukan monitor proses investigasi yang dilakukan oleh otoritas Seychelles.
"Kemlu dan KBRI juga akan terus memonitor proses investigasi yang dilakukan Otoritas Seychelles untuk mengungkap penyebab pasti tenggelamnya kapal MV Serdal," tukasnya.
