Wamensos Catat Sebanyak ke 27,75 Juta Orang Bakal Dapat Bansos Tahap II
SinPo.id - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyambodo mengatakan, penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap II atau triwulan kedua akhir Mei ini, akan diterima sebanyak 27,75 juta orang, yang masuk dalam kategori miskin dan miskin ekstrem. Hal ini berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang sudah memetakan jumlah masyarakat miskin di Indonesia.
"Yang miskin itu sekitar 24 juta jiwa atau 8,57 persen. Indikator yang kita pakai, mereka pengeluarannya per bulan per kapitanya itu Rp600 ribu," kata Jabo di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.
Jabo melanjutkan, untuk penduduk tergolong miskin ekstrem yang dipetakan DTSEN, jumlahnya sebanyak 3,57 juta jiwa, dengan indikator pengeluaran per bulannya sebesar Rp400 ribu.
"Yang ekstrem itu sekitar 1,13 persen atau sekitar 3,57 juta jiwa. Itu mereka yang pengeluaran per kapita per bulannya Rp400 ribu ke bawah," tutur Jabo.
Menurut Jabo, DTSEN bergerak sangat dinamis. Karenanya, masih sangat mungkin terjadi perubahan-perubahan data penerima Bansos untuk penyaluran bansos Triwulan 2 pada akhir Mei ini.
Lebih lanjut, dia menerangkan, dalam 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah berhasil menurunkan jumlah kemiskinan sebesar 2 persen. Kemudian, saat ini, Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan jajarannya untuk menurunkan persentase jumlah masyarakat masuk kategori miskin, dan menghilangkan miskin ekstrem.
"Pak Presiden memerintahkan supaya yang (masyarakat miskin) ekstrem berdasarkan Inpres 8 Tahun 2025 itu, itu tahun 2026 selesai (nol persen). Yang miskin di 2029 harus di bawah angka 5 persen," paparnya.
Namun, menurut Jabo, untuk mewujudkan perintah Presiden Prabowo itu, harus dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan kementerian lain.
"Tentunya ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh Kemensos. Menteri Sosial mengajak kementerian-kementerian pemberdayaan lainnya supaya kita bersinergi agar target dan perintah Pak Presiden untuk penghapusan kemiskinan ekstrem yang berjumlah 1,13 persen pada tahun 2026 dapat diselesaikan," tukasnya.
