PLN Gelar Startup Day 2025 untuk Percepat Transisi Energi Bersih
SinPo.id - PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mempercepat transisi energi melalui kolaborasi strategis dengan pelaku startup berbasis teknologi hijau (greentech) di Indonesia.
Hal ini diwujudkan melalui gelaran PLN Startup Day 2025 yang bertajuk Powering Partnership: Uniting Forces for Sustainable Energy.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, acara ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi sebagai ruang strategis untuk menciptakan solusi masa depan melalui kolaborasi konkret dengan para inovator.
"Indonesia membutuhkan inovasi untuk merealisasikan transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions pada 2060. Di sinilah peran startup, khususnya greentech startup, memiliki peran krusial dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor energi," kata Darmawan dalam keterangannya, Kamis, 22 Mei 2025.
Dia memaparkan, hingga gelaran tahun ini, PLN berhasil merangkul 63 startup sektor energi. Dari jumlah itu, 20 startup telah mengikuti program inkubasi, 20 startup menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) melalui program PLN Connext, dan 16 startup telah menjalin kerja sama konkret dengan PLN dalam berbagai program strategis.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan, pihaknya mengembangkan ekosistem startup melalui dua program utama.
Pertama, kolaborasi dengan later stage startup yang difokuskan pada pengembangan solusi inovatif dan langsung terintegrasi ke dalam sistem energi nasional. Kedua, program inkubasi untuk early stage startup, yang memberikan pendampingan, pelatihan, dan eksplorasi bisnis guna mendorong pertumbuhan dan dampak jangka panjang.
"Sejak 2023, melalui PLN Connext, kami telah membangun ekosistem startup energi yang konkret dan terstruktur. Kami percaya startup adalah katalis perubahan karena kegesitan, kreativitas, dan inovasi mereka yang tinggi," kata Hartanto.
Sebagai bentuk penguatan sinergi dengan pemerintah, PLN menandatangani dua kerja sama strategis dalam acara ini. Pertama, dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong pengembangan ekosistem digital melalui pemberdayaan produk dan layanan startup. Kedua, dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam rangka memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan di bidang ketenagalistrikan.
Selain itu, PLN Group juga menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah startup terpilih. Kolaborasi ini mencakup pengembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), teknologi penangkapan karbon, hingga solusi kendaraan listrik.
Di antaranya, kerja sama antara PLN Icon Plus dengan startup Magnar dan Soca.AI untuk solusi IoT dan AI, PLN Enjiniring bersama TechnoGIS dalam penerapan AI di sektor rekayasa, serta sinergi PLN Nusadaya dan Algatek dalam teknologi penangkapan karbon.
PLN Electricity Services bersama Starvo dalam kemitraan layanan operasi dan pemeliharaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan PLN Haleyora Powerindo juga menjalin kemitraan dengan Charged untuk pengembangan armada kendaraan listrik.
"Kami berharap, melalui kolaborasi ini, akan lahir startup energi Indonesia yang mampu mencapai level global bisa menjadi unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan berbagai startup energi kelas dunia," tutup Hartanto.

