Sabu 100 Kg Disamarkan Jadi Kopi, Polda Sumut Bongkar Sindikat Narkoba Lintas Provinsi
SinPo.id - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil menggagalkan peredaran sabu seberat 100 kilogram yang dikemas dalam bungkus kopi untuk mengelabui petugas. Keberhasilan ini diumumkan dalam konferensi pers di Komplek Tasbih, Medan, Sabtu 17 Mei 2025.
Direktur Resnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, pengungkapan dilakukan di empat lokasi berbeda, dengan estimasi 500.000 jiwa terselamatkan dan nilai ekonomi sabu mencapai Rp100 miliar.
“Ini kerja sama antara Polda Sumut, Polda Sumatera Selatan, dan peran aktif masyarakat. Kami gagalkan jaringan besar lintas provinsi,” ujar Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan.
Kronologi Penangkapan:
28 April 2025, tersangka CT (perempuan) ditangkap di parkiran supermarket Jalan Gatot Subroto. Dari mobilnya ditemukan 33 kg sabu yang disembunyikan dalam kompartemen rahasia.
CT mengaku telah empat kali mengantar sabu dari Medan ke Jakarta dan direkrut oleh DPO inisial BOB, dengan bayaran Rp80 juta per pengiriman.
Penangkapan CT menuntun polisi ke tersangka ZUL, yang bertugas mengemas sabu di rumah kontrakan Komplek Tasbih I Medan. Di lokasi ini ditemukan 39 kg sabu, mesin press plastik, dan bungkus kopi.
ZUL dikendalikan oleh DPO inisial Tong, yang menyuruhnya menyewa rumah untuk menyamarkan kegiatan. “Skenarionya dirancang seperti pengiriman kopi agar tak terdeteksi,” ungkap Kombes Calvijn.
Pada 30 April 2025, pasangan suami istri SUD dan KAM ditangkap di Pelabuhan Merak, Banten. Mereka berperan sebagai kurir yang membawa 28 kg sabu dari Medan menuju Jakarta, dengan iming-iming bayaran Rp300 juta.
“Semuanya dikendalikan oleh dua pengendali besar yang kini masuk DPO: BOB dan Tong. Kami masih memburu keduanya,” tegas Calvijn.
Barang Bukti Diamankan:
? Hotel Jalan Sei Belutu, Medan
? Parkiran supermarket, Gatot Subroto
? Rumah Komplek Tasbih I
? Pelabuhan Merak, Banten
Total sabu yang disita: 100 kg, dengan modus kamuflase sebagai produk kopi kemasan. Polisi juga menemukan alat press dan bungkus kopi kosong sebagai bagian dari strategi penyamaran.
“Kami akan kejar hingga ke akar. Ini sindikat narkoba lintas provinsi yang terorganisir. Tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap,” tutup Calvijn.
