Upaya Pramono Anung Cegah Macet di Tanjung Priok
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Tanjung Priok agar segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kembali terjadinya kemacetan parah akibat antrean truk. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov DKI dan Pelindo untuk mengatasi persoalan tersebut secara preventif.
"Jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali," tegas Pramono saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 16 Mei 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Pramono juga mendukung penuh rencana integrasi jalan tol Cibitung-Cilincing yang diyakini akan memperlancar arus kendaraan logistik dari dan menuju pelabuhan.
“Pemprov DKI akan memberikan dukungan sepenuhnya karena tol itu akan memberikan dampak sangat positif agar kendaraan logistik tidak langsung membanjiri jalan arteri,” ujarnya.
Dirut PT Pelindo, Arif Suhartono, menjelaskan bahwa kemacetan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu diakibatkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal. Namun, Pelindo kini telah menerapkan sistem pengendalian lalu lintas berbasis perencanaan (traffic control) dan terminal booking system untuk mengatur waktu kedatangan truk.
"Setiap terminal kini diwajibkan melaporkan aktivitasnya untuk mitigasi potensi kemacetan," jelas Arif.
Mitigasi dilakukan melalui kerja sama lintas instansi, termasuk Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), pemerintah daerah, dan pihak kepolisian.
Arif juga menekankan pentingnya dukungan terhadap proyek integrasi jalan tol Cibitung-Cilincing dan Tol Cikampek sebagai solusi jangka panjang. Ia menyebut sekitar 60 persen truk kargo yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari timur Jakarta.
“Kalau akses tol ini bisa digunakan secara efisien, maka kawasan Tanjung Priok akan lebih tertata dan kemacetan bisa ditekan signifikan,” pungkasnya.
Langkah tegas ini menunjukkan komitmen Gubernur Pramono dalam memperbaiki sistem logistik Jakarta serta menjaga kenyamanan dan kelancaran lalu lintas di kawasan strategis ibu kota.
