Kopi Arabika Karangsari Kuningan Wakili Jawa Barat di Ajang World of Coffee 2025 Jakarta

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 16 Mei 2025 | 05:05 WIB
kopi (pixabay)
kopi (pixabay)

SinPo.id -  Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Kabupaten Kuningan mengumumkan bahwa kopi arabika asal Desa Karangsari menjadi salah satu perwakilan kopi unggulan Jawa Barat di ajang World of Coffee 2025 yang berlangsung di Jakarta pada 15-17 Mei 2025.

Ketua Apeki Kuningan, Dadan M Ramdani, mengatakan kopi arabika yang dikembangkan oleh kelompok petani di daerahnya ini menjadi satu dari tiga produk kopi yang mewakili Jawa Barat, bersama dengan Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya.

“Yang dibawa cuma arabika saja, prosesnya fullwash, natural, dan honey,” ujar Dadan saat dikonfirmasi, Kamis (15/5).

Produk kopi tersebut terpilih setelah melalui proses kurasi ketat oleh 5758 Coffee Lab dengan dukungan dari Bank Indonesia, dan masuk dalam 20 jenama kopi unggulan Indonesia yang tampil di pameran kopi terbesar dunia ini.

Menurut Dadan, keikutsertaan dalam World of Coffee 2025 merupakan momentum penting untuk memperkenalkan potensi kopi Kuningan di pasar global serta mendorong kemitraan internasional yang dapat menguntungkan petani lokal.

“World of Coffee adalah salah satu pameran kopi terbesar di dunia. Tahun ini pertama kali digelar di negara produsen, melibatkan lebih dari 300 peserta dari lima negara,” tambahnya.

Indonesia dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena statusnya sebagai salah satu produsen dan pasar kopi terbesar dunia, dengan target menarik 30 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Dadan berharap, kehadiran kopi arabika Desa Karangsari ini dapat menguatkan posisi Jawa Barat sebagai sentra kopi unggulan di kancah internasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, Wahyu Hidayah, melaporkan produksi kopi Kuningan tahun 2024 mencapai 775,8 ton, dengan 724,04 ton robusta dan 51,76 ton arabika.

Luas lahan kopi di Kuningan tercatat 1.485,25 hektare untuk robusta dan 87,07 hektare untuk arabika. Untuk menjaga produktivitas dan kualitas, pemerintah daerah melakukan pendampingan teknis kepada petani serta bekerja sama dengan akademisi dan pelaku industri kopi.

“Sebagian produk kopi Kuningan sudah diekspor ke luar negeri, menandakan daya saing yang baik di pasar internasional,” pungkas Wahyu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI