Ketua GRIB Jaya Jadi Otak Pembakaran Mobil Polisi di Depok

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 16 Mei 2025 | 00:28 WIB
GRIB JAYA
GRIB JAYA

SinPo.id -  Ketua GRIB Jaya Harjamukti, Tony Simanjuntak (45), ditetapkan sebagai otak di balik aksi pembakaran mobil polisi di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok. Polisi menjerat Tony dengan pasal berlapis, mulai dari penganiayaan hingga kepemilikan senjata api ilegal.

Aksi kriminal ini bermula dari peristiwa pengancaman yang terjadi pada Senin, 23 Desember 2024 pukul 09.30 WIB, di Kampung Baru, Harjamukti. Saat itu, korban berinisial AK yang bekerja sebagai operator ekskavator PT PP, tengah melakukan pekerjaan pemagaran di lahan milik perusahaan, sebelum dicegat oleh Tony.

“Ketika korban dan beberapa karyawan dari PT PP datang, mereka dihadang oleh Tersangka Tony. Lalu, tersangka mengeluarkan senjata airgun,” ujar Wakapolres Metro Depok AKBP Prasetyo dalam konferensi pers, Kamis 15 Mei 2025.

Tony diketahui menodongkan senjata airgun ke arah alat berat dan melepaskan tiga tembakan. Dua peluru gotri memecahkan kaca ekskavator, sementara satu tembakan mengenai lutut kiri korban.

“Korban ketakutan dan langsung mundur dari lokasi bersama karyawan lainnya,” kata Prasetyo.

Polisi mengamankan senjata airgun jenis Pietro Baretta Gardone buatan Italia dari tangan Tony. Senjata itu dilengkapi magazine dan sembilan butir gotri warna emas yang disimpan dalam tas selempang.

Atas perbuatannya, Tony dijerat Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api, serta Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dan/atau Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.

“Berkas perkara Tony Simanjuntak sudah kami serahkan ke jaksa penuntut umum,” jelas Prasetyo.

Tak hanya itu, Tony juga diketahui menghasut warga dan anggota ormas GRIB Jaya untuk membakar mobil polisi saat hendak ditangkap pada Jumat, 18 April 2025, pukul 02.30 WIB. Aksinya memicu kericuhan hebat di lokasi penangkapan.

“Tony memprovokasi warga dan anggotanya untuk melawan petugas dan membakar kendaraan milik polisi,” beber polisi.

Polda Metro Jaya terus mendalami keterlibatan pihak lain dalam insiden ini, termasuk potensi aktor tambahan yang terlibat dalam aksi provokatif dan destruktif tersebut.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI