Keketuaan DPR di PUIC Kesempatan Strategis Dorong Solidaritas untuk Palestina
SinPo.id - Pengamat Hubungan Internasional, Anton Aliabbas, mengatakan keketuaan DPR dalam Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) bisa menjadi kesempatan strategis untuk mendorong aksi nyata dalam solidaritas global terhadap Palestina.
"Dengan DPR menjadi tuan rumah PUIC, tentu saja selain dapat mempertegas komitmen untuk mendorong partisipasi aktif parlemen dalam diplomasi, perhelatan ini tentu saja memberikan kesempatan Indonesia untuk terus berupaya meyakinkan dan memperkuat solidaritas global untuk Palestina," kata Anton, dalam keterangan persnya, Senin, 12 Mei 2025.
Terlebih sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani telah memastikan komitmen DPR untuk mengarahkan diskusi PUIC menuju solusi konkret untuk menjawab krisis multidimensi yang dihadapi banyak negara anggota OKI. Terutama dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
Menurutnya, target tersebut bisa dicapai jika semangat kolektif benar-benar dikonsolidasikan. Apalagi, PUIC atau Uni Parlemen Negara Anggota OKI didirikan dengan tujuan meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar parlemen negara anggota OKI dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Selain itu, PUIC juga bertujuan memperkuat solidaritas dan peran parlemen dalam menghadapi tantangan global.
Ia pun menilai, kesadaran DPR akan pentingnya langkah nyata dalam isu Palestina menjadi hal yang semakin relevan saat ini. Dalam menghadapi situasi yang kian kompleks, dukungan terhadap Palestina memang membutuhkan usulan dan tindakan konkret yang dapat memperkuat solidaritas global.
Apalagi respons Israel yang dinilai tidak mengindahkan berbagai seruan internasional menunjukkan bahwa tekanan dari komunitas global perlu ditingkatkan. Sehingga DPR berperan untuk berkontribusi melalui inisiatif kebijakan atau diplomasi parlemen yang lebih aktif.
"Jelas bahwa kesadaran DPR terkait adanya kebutuhan aksi nyata adalah krusial. Memperjuangkan Palestina tidak bisa hanya berhenti pada tingkatan omon-omon tanpa disertai usulan konkret,” tegasnya.
“Dalam menghadapi bebalnya Israel, solidaritas global membutuhkan banyak usulan dan ide konkret yang tentu saja diharapkan semakin dapat memberi tekanan pada Israel," kata Anton.

