Bulog Serap 45 Ribu Ton Gabah dari Petani Lokal di Jakut dan Banten

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 10 Mei 2025 | 22:58 WIB
Ilustrasi gudang beras Perum Bulog (SinPo.id/ Dok. Bulog)
Ilustrasi gudang beras Perum Bulog (SinPo.id/ Dok. Bulog)

SinPo.id - Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten berhasil menyerap lebih dari 45 ribu ton setara beras dari petani lokal di Jakarta Utara (Jakut) dan Banten.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko menyebut, hal ini sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional.

“Langkah penyerapan gabah ini bukan hanya soal stok, tapi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar,” ujar Bambang dalam keterangannya, Sabtu, 10 Mei 2025.

Dia menegaskan, Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dengan harga kompetitif Rp6.500 per kilogram dan cukup memberikan keuntungan bagi petani dan mendorong produktivitas.

Bambang juga menuturkan, realisasi penyerapan tertinggi mencapai 1.377 ton per hari, menunjukkan komitmen Bulog dalam menyerap hasil petani sebanyak mungkin selama masa panen.

“Dengan volume yang signifikan ini, kami berharap bisa menahan gejolak harga beras, terutama saat musim paceklik. Ini penting untuk melindungi konsumen sekaligus petani,” ungkap dia. 

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, daerah seperti Rorotan di Jakarta Utara serta sejumlah wilayah di Banten menjadi titik utama penyerapan karena merupakan lumbung produksi padi strategis bagi kawasan Jabodetabek.

Dia pun menegaskan, langkah ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap agenda pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan sebagaimana tertuang dalam program Astacita.

“Ketika harga gabah menguntungkan dan pasokan stabil, kita sebenarnya sedang membangun fondasi kokoh untuk ketahanan pangan nasional,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI