Menbud: Museum Harus Jadi Agen Transformasi Sosial
SinPo.id - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menekankan pentingnya peran museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak sejarah, melainkan sebagai pusat pembelajaran, inklusi, dan transformasi sosial di tengah era digital.
“Di tengah era disrupsi, museum harus lincah beradaptasi. Ia harus menjadi rumah pengetahuan dan agen perubahan sosial yang mampu merespons kebutuhan masyarakat modern,” ujar Fadli dalam keterangannya, Sabtu, 10 Mei 2025.
Dia menyoroti pentingnya museum membuka akses lebih luas kepada publik, khususnya generasi muda, dengan mengintegrasikan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR).
"Upaya ini penting agar museum tetap relevan dan menarik di tengah gempuran konten digital," tutur dia.
Menurut Fadli, keberadaan sekitar 469 museum di Indonesia menjadi modal besar jika dikelola dengan tata kelola yang profesional dan akuntabel.
“Dengan model seperti Badan Layanan Umum di Museum Nasional, kita bisa melihat bagaimana revitalisasi, edukasi, hingga inovasi digital bisa berjalan berdampingan,” kata Fadli.
Lebih jauh, Fadli Zon mengungkapkan, Kementerian Kebudayaan saat ini tengah mengembangkan berbagai strategi, termasuk distribusi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik yang lebih tepat sasaran, dan program residensi kuratorial serta riset bersama di situs-situs budaya nasional. Dia juga menekankan pentingnya membangun jejaring nasional dan global.
“Museum harus terhubung satu sama lain, baik lewat AMI di tingkat nasional maupun ICOM dan INTERCOM di dunia internasional,” katanya.
Fadli berharap museum Indonesia dapat memainkan peran strategis dalam menjaga keberagaman budaya, mendorong literasi sejarah, dan membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan sadar identitas.

