Perkuat Program Padat Karya 2025, Kementerian PU Targetkan Serap 138 Ribu Tenaga Kerja

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 09 Mei 2025 | 14:44 WIB
Ilustrasi pekerja sedang membangun jalan. (SinPo.id/dok. Kemen PU)
Ilustrasi pekerja sedang membangun jalan. (SinPo.id/dok. Kemen PU)

SinPo.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan, menyerap sekitar 138.000 tenaga kerja dalam Program Padat Karya Tunai (PKT) pada Tahun Anggaran (TA) 2025 sebesar Rp2,5 triliun. Karena, PKT merupakan strategi pembangunan yang tak hanya menghasilkan output fisik, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal, serta menciptakan lapangan kerja. 

"Program ini adalah instrumen yang penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat," kata Menteri PU Dody Hanggodo, dalam keterangannya, Jumat, 9 Mei 2025. 

Dody menjelaskan, secara strategis, komponen padat karya dalam penanganan kemiskinan turut mendukung target PU 608, yakni Efisiensi Investasi (ICOR kurang dari 6), Pengentasan Kemiskinan (menuju 0 persen), dan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi (8 persen per tahun). 

Melalui pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur PKT, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan, pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan infrastruktur sosial ekonomi wilayah.

Pada tahun 2025, program padat karya akan disalurkan melalui unit teknis di lingkungan Kementerian PU meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 8.000 lokasi. Kegiatan ini berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mendukung sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. 

Selanjutnya, infrastruktur permukiman melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 299 lokasi, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di 463 lokasi, dan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial  Ekonomi Wilayah (PISEW) di 301 lokasi. 

Kemudian pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 53 lokasi dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dengan menjangkau 10 lokasi. 

Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pendekatan multisektor. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI