Trump Puji Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal AS: Kehormatan Besar bagi Amerika

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 09 Mei 2025 | 05:20 WIB
Donald Trump
Donald Trump

SinPo.id -  Presiden AS Donald Trump menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Trump menyebutnya sebagai kebanggaan besar bagi Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyambut dengan bangga terpilihnya Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik yang merupakan paus pertama dalam sejarah asal Amerika Serikat.

"Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama. Sungguh menggembirakan, dan merupakan kehormatan besar bagi negara kita," ujar Trump dalam platform media sosial miliknya, Truth Social, seperti dilansir AFP, Jumat 9 Mei 2025

Trump juga menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Paus Leo XIV. "Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!" katanya.

Kardinal Robert Francis Prevost resmi diumumkan sebagai Paus Leo XIV di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Kamis 8 Mei 2025 waktu setempat. Momen ini ditandai dengan asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina, tanda bahwa 133 kardinal telah mencapai kesepakatan dua pertiga suara dalam konklaf.

Terpilihnya Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus yang wafat di usia 88 tahun. Pemilihan berlangsung selama dua hari, dengan dua sesi pemungutan suara sebelumnya menghasilkan asap hitam—tanda belum adanya keputusan.

Setelah diumumkan kepada umat Katolik dunia, Paus Leo XIV muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan berkat pertamanya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Ia kini menjadi kepala dari 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Pemilihan Paus merupakan bagian dari tradisi kuno Gereja Katolik yang dijalankan secara tertutup di Kapel Sistina. Para kardinal peserta konklaf tinggal di Wisma Santa Marta, dan memberikan suara dalam beberapa putaran hingga mencapai konsensus.

Kehadiran Paus asal Amerika ini dipandang sebagai momen bersejarah yang tak hanya menggembirakan umat Katolik di AS, tetapi juga memperkuat hubungan antara Vatikan dan Amerika Serikat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI