Sebanyak 71 Jemaah Haji Ilegal Diamankan di Soetta, Raja Faisal: Jangan Sampai yang Lolos Lebih Banyak
SinPo.id - Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Raja Faisal M. Sitorus meminta pihak Imigrasi melakukan pengawasan yang ketat untuk mencegah keberangkatan calon jemaah haji nonprosedural alias ilegal.
Pernyataan ini disampaikan Raja merespons langkah Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan keberangkatan 71 orang anggota jamaah calon haji ilegal.
Raja mengingatkan, pihak Imigrasi merupakan garda terdepan pencegahan keberangkatan haji ilegal. Menurutnya, pencegahan harus dilakukan agar seluruh jemaah haji ilegal dapat dicegah keberangakatannya.
"Imigrasi dan kepolisian di bandara internasional seluruh Indonesia saya harap untuk melakukan pengetatan dan pemeriksaan, karena mereka merupakan garda terdepan dalam mencegah keberangkatan haji dengan visa non haji ini. Jangan sampai nanti malah merepotkan di negara lain," kata Raja kepada wartawan pada Jumat, 2 April 2025.
"Jangan sampai yang tertangkap hanya 71, tapi yang lolos berangkat lebih banyak lagi dari ini," imbuhnya.
Raja mendorong pemerintah Indonesia berpartisipasi menyampaikan kepada calon jemaah haji untuk sadar dan mematuhi larangan melaksanakan haji menggunakan visa non haji.
"Pemerintah Arab Saudi, dia bilang, akan sangat displin dan tegas menindak jemaah non prosedural karena ingin menunjukkan dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh jemaah haji pada tahun ini.
"Saya sebagai anggota Komisi XIII DPR RI yang juga bertugas melaksanakan fungsi pengawasan ikut mengimbau kepada pihak terkait dalam hal ini Kemenag, terutama mitra kerja kami di Imigrasi untuk terus melakukan pemeriksaan dan penindakan terhadap pemberangkatan haji dari Indonesia yang tidak menggunakan visa non Haji ini," ucapnya.
Dia menambahkan, Imigrasi merupakan pintu terakhir jemaah untuk melakukan pengecekan terkait dokumen perjalanan ke luar negeri, apakah perjalanan wisata ataupun melaksanakan ibadah haji dengan visa non haji.
"Modusnya biasanya mereka akan melakukan perjalanan transit di negara lain terlebih dahulu kemudian baru ke Arab Saudi atau ke Arab Saudi tapi dengan tujuan di kota kota lain selain Jeddah dan Madinah baru nanti masuk ke Tanah Suci menjelang 10 dzulhijah," tuturnya.

