BPS DKI: Inflasi Jakarta April 2025 Tertinggi di Pulau Jawa
SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat tingkat inflasi tahunan Jakarta per April 2025 mencapai 2,21 persen, menjadikannya yang tertinggi di antara provinsi-provinsi di Pulau Jawa.
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin menilai angka tersebut masih berada dalam batas yang dapat diterima.
“Kita memang mencatat inflasi tahunan di Jakarta cukup tinggi jika dibandingkan provinsi lain di Jawa, namun masih berada dalam rentang target nasional inflasi,” kata Nurul dalam keterangannya, Jumat, 2 Mei 2025.
Sebagai perbandingan, kata Nurul, Jawa Timur mencatat inflasi tahunan terendah dengan 1,35 persen. Kendati tertinggi di kawasan, dia memastikan inflasi Jakarta tetap berada dalam kisaran target nasional 2,5 persen plus minus 1 persen.
"Penyumbang terbesar inflasi tahunan datang dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan kontribusi 0,72 persen," ungkap dia
Sedangkan dari sisi komoditas, Nurul menyebut, tarif air minum PAM menjadi penyumbang utama dengan andil 0,63 persen, diikuti oleh emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.
“Faktor utama kali ini berasal dari tarif air yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Berbeda dengan tarif listrik yang sudah kembali ke kondisi normal,” ujar Nurul.
Sementara itu, lanjutnya, Inflasi bulanan Jakarta pada April 2025 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan nasional, yakni 1,44 persen, sedangkan inflasi nasional sebesar 1,17 persen.
Menurut dia, diskon tarif listrik justru tercatat sebagai salah satu penyumbang inflasi bulanan, disumbang efek peluruhan insentif yang sebelumnya berlaku.
“Emas perhiasan dan komoditas pangan seperti bawang dan tomat juga memberi kontribusi bulanan terhadap inflasi, meski tidak sebesar komoditas energi,” imbuhnyam
Nurul menambahkan, beberapa komoditas berhasil menahan laju inflasi, seperti daging ayam ras, bensin, serta tarif pulsa dan angkutan udara yang justru memberi efek deflasi.

