Jelang RUPST, Pakar Minta Telkom Bersih dari Unsur Titipan

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Kamis, 01 Mei 2025 | 17:43 WIB
Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah (SinPo.id)
Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah (SinPo.id)

SinPo.id - Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menyerukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, pada 27 Mei 2025 mendatang jadi momentum untuk bersih-bersih para direksi dari unsur-unsur titipan. Pasalnya hal tersebut berpotensi memengaruhi kinerja perusahaan ke depan. 

Hal ini sebagai bentuk awal dari kepatuhan atas teguran Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi menyeluruh direksi-direksi BUMN. 

"Ini bentuk kepatuhan atas peringatan Bapak Presiden Prabowo, supaya BUMN bebas dari kepentingan politik maupun pribadi tertentu. Nah, bisa dimulai dari PT Telkom yang mau RUPST," kata Trubus dalam keterangannya, Kamis, 1 Mei 2025.

Trubus menyebut, sudah menjadi rahasia umum dalam setiap suksesi kepemimpinan perusahaan BUMN, kerap diwarnai manuver-manuver berbau kepentingan transaksional. Cara yang digunakan juga bermacam-macam.

"Pola-pola semacam ini semestinya ditinggalkan, karena BUMN, termasuk Telkom bukanlah ATM bagi para pemburu rente. Telkom di design sebagai BUMN yang bisa membanggakan rakyat. Mari kita jaga dari unsur-unsur kepentingan pragmatis," tegasnya. 

Sebab itu, lanjut Trubus, penting untuk memastikan para direksi Telkom bebas dari kepentingan politik, ataupun titipan dari unsur politik. 

"Telkom harus fokus pada bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan, memikirkan inovasi untuk terus tumbuh, bukan hanya memenuhi kepentingan politik tertentu atau pribadi," katanya.

Lebih jauh Trubus mengingatkan, jangan 'sapi perah' kelompok tertentu dengan mereka menitipkan orang-orangnya di struktur direksi. Sudah semestinya Telkom dirancang sebagai kawah candradimuka bagi anak bangsa, dalam menyongsong kemajuan teknologi dan digital masa depan. 

"Tentu kita berharap Telkom dapat melahirkan generasi-generasi yang mempunyai spirit memajukan dunia teknologi tanah air, demi kemaslahatan masyarakat, bukan kemaslahatan segelintir kepentingan," ungkapnya. 

Jika Telkom bersih dari unsur-unsur titipan, Trubus yakin, gerak kinerja perseroan akan cepat untuk  mencapai tujuan bisnis yang optimal di era digital saat ini. 

"Dengan demikian, Telkom dapat menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan menguntungkan," tuturnya. 

Trubus juga berharap RUPST Telkom Indonesia nanti dilakukan secara transparan dan akuntabel, demi keberhasilan perusahaan pelat merah tersebut di masa depan. "RUPST harus menjadi forum yang terbuka dan jujur untuk membahas kinerja perusahaan dan menentukan arah bisnis ke depan," katanya.

Di sisi lain, dia juga mendukung peringatan keras Presiden Prabowo Subianto agar direksi BUMN untuk dievaluasi. Menurut dia, RUPST merupakan momentum untuk mengevaluasi dan memastikan tidak ada "orang-orang titipan" dalam perusahaan pelat merah yang berpotensi tidak seirama dengan visi Presiden Prabowo.

Salah satu caranya ialah harus dipastikan adanya penyegaran pada direksi Telkom melalui RUPST. Perseroan juga harus membenahi diri, jangan sampai hanya mengandalkan penyertaan modal negara (PMN). 

"Apa yang disampaikan Bapak Presiden itu harus diikuti. Bagaimana direksi mau meninggalkan kebiasaan lama, sementara orang-orangnya masih yang lama, itu-itu aja," jelas dia.

"Kita tidak tahu mereka titipan siapa. Takutnya, nanti yang ada, di depan mengikuti arahan Presiden, dibelakang mengikuti arahan pihak lain yang sudah menitipnya, sebagai timbal balik jasa. Nah, ini jangan sampai terjadi di Telkom. Intinya Telkom harus bisa bersaing," sambungnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI