BNPB: Banjir Jayawijaya Masih Genangi 24 Distrik, Ribuan Warga Terdampak

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 29 April 2025 | 03:10 WIB
Banjir di Jayawijaya
Banjir di Jayawijaya

SinPo.id -  Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, sejak Jumat (25/4) menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 sentimeter. Hingga hari ini, banjir masih menggenangi 24 distrik, sementara kondisi cuaca di wilayah tersebut masih berawan tebal.

Menurut Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, sebanyak 2.994 kepala keluarga (KK) dilaporkan terdampak. Dari jumlah tersebut, 44 KK mengungsi ke Kantor Distrik Wesaput, sementara sebagian besar lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing yang masih terendam.

Wilayah terdampak banjir mencakup 24 distrik di antaranya Distrik Wamena, Asotipo, Asolokobal, Wouma, Hubikiak, Hubikosi, Mutsafak, Muliama, Asologaima, Silokarnodoga, Piramid, Bolakme, Yalengga, Bugi, Wollo, Wossi, Kurulu, Wita Waya, Pisugi, Libarek, Siepkossi, Walelagama, Maima, dan Wesaput.

Selain sektor permukiman, banjir juga merusak area perkebunan dan fasilitas pendidikan, termasuk satu unit gedung SD Inpres Ampotfaga yang mengalami kerusakan. Saat ini, pendataan jumlah korban jiwa maupun kerugian materiil masih terus berlangsung.

Menanggapi bencana ini, Bupati Jayawijaya telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor melalui Surat Keputusan Nomor 100.3.3.2/300.2.1/606/2025, berlaku dari 25 April hingga 8 Mei 2025.

Dalam upaya percepatan penanganan, BPBD Kabupaten Jayawijaya bersama BNPB terus melakukan koordinasi dan distribusi bantuan logistik. Bantuan dari BNPB yang telah disalurkan meliputi 200 lembar matras, 200 lembar selimut, 100 set hygiene kit, jaket untuk dewasa dan anak-anak, pakaian, perlengkapan dapur umum, 2 unit genset, 200 pasang sepatu boot, 200 jas hujan, 50 unit velbed, serta 200 paket sembako.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan di lokasi pengungsian untuk mencegah munculnya penyakit.

"Masyarakat di daerah rawan banjir diharapkan menjauhi bantaran sungai dan memperhatikan kebersihan di tempat-tempat pengungsian," ujarnya.

BNPB bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam fase tanggap darurat ini dan memastikan kebutuhan dasar para korban banjir dapat terpenuhi dengan baik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI