Ketua GP Ansor Kecam Aksi Premanisme Oknum Ormas, Tegaskan Tugas Ormas Harus Dukung Pemerintah

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 26 April 2025 | 06:57 WIB
GP ANSOR
GP ANSOR

SinPo.id -  Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Addin Jauharudin, mengecam keras aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) di berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa ormas harus menjalankan fungsi sosial untuk membantu masyarakat, negara, dan pemerintah, bukan justru mengganggu ketertiban dan kelancaran usaha di masyarakat.

"Ya, sesungguhnya kami mengecam. Sebagai ormas, tugas kita adalah untuk membantu masyarakat, membantu negara, membantu pemerintah," ujar Addin Jauharudin usai menghadiri Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan, dalam rangka Peringatan Hari Lahir Ke-91 GP Ansor di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat sore 25 April 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Addin menegaskan bahwa ormas seharusnya berperan positif untuk kelancaran sektor industri dan mendukung program-program pemerintah. "Kita tidak bisa hidup sendirian, pasti membutuhkan peran industri dan pemerintah. Jika banyak gangguan, maka yang ada justru masalah bagi masyarakat dan negara," ujarnya.

Addin Jauharudin juga memastikan bahwa dalam tubuh Banser dan GP Ansor, tidak ada oknum yang terlibat dalam tindakan yang merugikan masyarakat atau mengganggu kelancaran usaha dan program pemerintah. "Kader GP Ansor dan Banser bergerak serbaguna untuk membantu masyarakat, swasta, dan negara," tambahnya.

Aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum-oknum ormas semakin meresahkan masyarakat. Salah satu peristiwa yang terjadi pada Jumat (18/4) dini hari di Depok, Jawa Barat, berujung dengan penyerangan disertai perusakan dan pembakaran mobil polisi. Peristiwa tersebut terjadi setelah petugas kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok mencoba melakukan penjemputan paksa terhadap ketua ranting sebuah ormas yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan, pengancaman, dan kepemilikan senjata api.

Ketua ranting ormas tersebut bersama anggotanya diduga menghalangi upaya pemagaran yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, dengan cara mengancam dan mengintimidasi pekerja serta operator alat berat. Bahkan, oknum tersebut mengancam dengan melakukan tembakan hingga tiga kali.

Addin Jauharudin menekankan bahwa tindakan tersebut sangat tidak mencerminkan tugas dan fungsi ormas yang seharusnya berfokus pada kegiatan yang positif. Ia berharap agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan ormas di seluruh Indonesia dapat lebih bertanggung jawab dalam menjalankan peran sosialnya.

"Dalam tubuh GP Ansor, kami tegaskan tidak ada tempat bagi oknum yang mengganggu ketertiban masyarakat dan merusak tujuan positif ormas," tegasnya.

Ke depan, GP Ansor berkomitmen untuk terus menjaga keharmonisan dan mendukung pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI