Meski Ada Resiprokal, BKPM Pastikan Investasi Apple Tetap Berlanjut

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 23 April 2025 | 13:56 WIB
Ilustrasi gerai Apple (SinPo.id/ Dok. Apple)
Ilustrasi gerai Apple (SinPo.id/ Dok. Apple)

SinPo.id - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan, rencana perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), yakni Apple untuk membangun pabrik AirTag di Batam, akan terus berlanjut, meskipun ada penerapan tarif resiprokal. 

"Insyaallah (investasi Apple) terus berlanjut," kata Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu, 23 April 2025. 

Nurul menyampaikan, berdasarkan pertemuan terakhir, mereka sudah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, mereka sudah membeli tanah untuk lokasi pembuatan pabrik di Batam. 

"Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi," katanya.

Kendati demikian, ia berasumsi secara global kebijakan tarif resiprokal yang akan diterapkan bakal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan asal AS, sehingga untuk meningkatkan daya saing, perusahaan asal negara tersebut harus melakukan penguatan pasar dan produksi di negara lain.

"Kalau dia berpikir bahwa market-nya bukan cuman di Amerika tapi juga di tempat lain, kemudian kalau dia harus bangun (pabrik) di Amerika menjadi tidak kompetitif di tempat lain, maka global value-nya tidak bisa didapatkan sebagai leaders dari produk itu," ujarnya.

Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia dan AS  sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari atau dua bulan.

"Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari," ucap Airlangga dalam konferensi pers bertajuk "Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat" di Washington DC. 

Dalam negosiasi yang berlangsung, juga telah disepakati kerangka acuan dan cakupan pembahasan, yang meliputi kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan mineral kritis, serta kemitraan terkait reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok.

Hasil-hasil dalam pertemuan tersebut, tutur Airlangga, akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan sebanyak satu hingga tiga putaran.

"Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat," kata Airlangga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI