Rano Karno Soroti Stunting dan Kemiskinan di Jakarta

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 18 April 2025 | 02:34 WIB
Rano Karno
Rano Karno

SinPo.id -  Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting di Ibu Kota membutuhkan pendekatan yang lebih spesifik dan terfokus pada wilayah-wilayah tertentu. Hal ini disampaikannya saat menanggapi rekomendasi DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2024 dalam rapat paripurna yang digelar Kamis 17 April 2025.

“Stunting di Jakarta ini tinggi, tapi hanya di wilayah tertentu. Jadi pendekatannya tidak bisa disamaratakan,” tegas Rano.

Tiga Masalah Utama Jakarta: Macet, Banjir, dan Kemiskinan Kota

Rano mengungkapkan bahwa Jakarta memiliki tiga tantangan utama yang harus diselesaikan, yaitu kemacetan, banjir, dan kemiskinan kota. Menurutnya, kemiskinan dan stunting yang terjadi saat ini tidak merata di seluruh wilayah, melainkan terkonsentrasi di beberapa titik dengan karakteristik masyarakat yang unik.

“Kita harus jeli melihat bahwa masyarakat di wilayah-wilayah tersebut punya pola dan kebutuhan yang berbeda. Maka, penanganannya juga harus disesuaikan,” lanjutnya.

Penanganan Stunting Harus Dimulai Sejak Pra-Nikah

Dalam konteks stunting, Rano menekankan bahwa penanganan tidak bisa hanya difokuskan pada bayi dan anak-anak. Menurutnya, intervensi harus dilakukan jauh lebih awal, bahkan sejak masa pra-nikah dan perencanaan kehamilan.

“Stunting harus dipersiapkan sejak menikah. Kalau dari awal sudah tahu risikonya, maka pencegahan bisa lebih optimal,” katanya.

Ia juga menyoroti lemahnya keterhubungan antara masyarakat dengan layanan kesehatan seperti Puskesmas. Banyak warga yang belum membangun komunikasi baik dengan fasilitas kesehatan, sehingga informasi terkait pencegahan dan penanganan stunting tidak tersampaikan secara maksimal.

Fokus Pemprov DKI: Bangun Komunikasi, Tekan Angka Stunting

Rano menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan fokus memperkuat edukasi dan menjalin komunikasi lebih intensif dengan masyarakat di wilayah-wilayah rawan stunting dan kemiskinan.

“Intinya, kita tidak hanya ingin menurunkan angka, tapi menyelesaikan masalah dari akarnya,” tutup Rano Karno.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI