Selama Ramadhan, BPOM Temukan 35 Ribu Pangan Bermasalah

SinPo.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, telah menemukan sebanyak 35.534 pangan yang tidak memenuhi ketentuan dalam intensifikasi pengawasan (inwas) pangan jelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
"Dari hasil pengawasan bersama lintas sektor, kami menemukan 376 sarana yang menjual produk TMK berupa pangan olahan TIE, kedaluwarsa, dan rusak, dengan jumlah total temuan pangan TMK sebanyak 35.534 pieces. Nilai temuan di sarana peredaran offline ini diperkirakan lebih dari 500 juta rupiah," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers, Jumat, 21 Maret 2025.
Taruna menjelaskan, jenis temuan terbesar merupakan pangan olahan tanpa izin edar (TIE)/ilegal sebesar 55,7 persen (19.795 pieces), kedaluwarsa sebesar 40,2 persen (14.300 pieces), dan 4,1 persen pangan rusak (1.439 pieces). Pangan olahan TIE banyak ditemukan di wilayah kerja UPT BPOM di Jakarta, Batam, Tarakan, Balikpapan dan Pontianak.
Jenis pangan olahan TIE di ritel wilayah Jakarta mayoritas berasal dari negara China, seperti biskuit dan buah kering/manisan buah, serta bumbu, kembang gula/permen, dan bahan tambahan pangan (BTP) dari Arab Saudi.
Taruna mengungkapkan bahwa produk pangan olahan TIE lainnya ditemukan di wilayah perbatasan seperti Batam, Tarakan, Balikpapan, dan Pontianak. Produk paling banyak ditengarai berasal dari Malaysia berupa minuman serbuk, minuman berperisa, kembang gula/permen.
"Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat jalur ilegal pada wilayah ini dan dibutuhkan pengawasan lintas sektor yang lebih intensif," ujarnya.
Kemudian temuan terbesar produk kedaluwarsa paling banyak ditemukan di wilayah kerja UPT BPOM di Manokwari sebanyak 16,13 persen dari 14.300 pcs temuan total kedaluwarsa, diikuti Kabupaten Bungo (Jambi) (14,25 persen), Kupang (12,83 persen), Bandung (6,64 persen), dan Palangkaraya (5,99 persen).
Jenis pangan yang banyak ditemukan antara lain mi instan, minuman serbuk berperisa, bumbu penyedap rasa, BTP dan susu ultra high temperatur (UHT).
Pangan olahan rusak banyak ditemukan di wilayah kerja UPT BPOM di Mataram, Kabupaten Bungo (Jambi), Mamuju, Surabaya, dan Merauke. Produk pangan rusak ini berupa berupa krimer kental manis, yogurt/minuman yogurt, olahan perikanan dalam kaleng, susu UHT dan susu kental manis.
"Banyaknya produk TIE dan kedaluwarsa yang ditemukan menunjukkan bahwa pengawasan di sarana peredaran perlu diperketat lagi," tukas Taruna.
PERISTIWA 2 days ago
PERISTIWA 19 hours ago
PERISTIWA 2 days ago
PERISTIWA 2 days ago
EKBIS 2 days ago
PERISTIWA 2 days ago
GALERI 1 day ago
HUKUM 2 days ago
PERISTIWA 1 day ago
POLITIK 1 day ago