Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:01
Ashar
15:11
Magrib
18:04
Isya
19:13

Legislator NasDem Soroti Aspek Penting Kelancaran Mudik Lebaran 2025

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 17 Maret 2025 | 09:39 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Teguh Iswara Suardi (SinPo.id/Galuh)
Anggota Komisi V DPR RI Teguh Iswara Suardi (SinPo.id/Galuh)

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Teguh Iswara Suardi, menyoroti sejumlah aspek krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama mudik Lebaran.

Salah satunya, terkait dengan kebijakan perpanjangan kerja dari rumah (work from home/WFH) sebelum dan sesudah Lebaran, yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan arus balik.

"Langkah ini menegaskan pentingnya sosialisasi serta koordinasi dengan pemangku kepentingan agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk dalam hal pembelian tiket untuk menghindari kepadatan pada hari tertentu," kata Teguh dalam keterangan persnya, Senin, 17 Maret 2025.

Kemudian, ia juga menyoroti potensi kendala akibat kondisi cuaca selama musim mudik. Karena menurut BMKG, curah hujan dengan intensitas menengah diprediksi masih akan berlangsung hingga April 2025.

"Kondisi ini memerlukan perhatian ekstra, terutama terkait kesiapsiagaan infrastruktur untuk menghadapi kemungkinan bencana seperti longsor dan banjir," ungkapnya.

Teguh mengingatkan kejadian longsor sebelumnya di jalur Kereta Api Makassar-Parepare pada Desember lalu saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Akibatnya, layanan kereta api terhenti lebih dari sepuluh hari.

"Maka saya meminta agar jalur kereta api di Sulawesi Selatan masuk dalam daftar pantauan khusus, mengingat dalam data yang ada saat ini, hanya 148 lokasi di Jawa dan 83 lokasi di Sumatra yang masuk di dalamnya, tanpa Sulawesi Selatan," jelasnya.

Selain itu, ia menegaskan perlunya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih baik agar insiden serupa tidak terulang.
 
Terakhir, Teguh aplikasi Nusantara Hub, yang berfungsi untuk mengintegrasikan data penyelenggaraan mudik gratis, memantau arus perjalanan, serta mengoordinasikan layanan transportasi.

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan kapasitas program mudik gratis dapat dioptimalkan dan mengurangi potensi kursi kosong akibat fenomena double booking. 

"Saya nilai aplikasi ini sebagai langkah strategis yang harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal," paparnya.