Megawati Bertemu Pangeran Khaled, PDIP Gagas Pancasila Summit di UEA

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 17 Februari 2025 | 19:29 WIB
Megawati bertemu Pangeran Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed (SinPo.id/ Instagram)
Megawati bertemu Pangeran Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed (SinPo.id/ Instagram)

SinPo.id - PDI Perjuangan (PDIP) menggagas Pancasila Summit setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu Pangeran Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed. Pihak UEA dinilai memiliki semangat sama dengan nilai-nilai Pancasila. 

Megawati bertemu Pangeran Khaled dan delegasi UEA di Sea Palace, Abu Dhabi, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Megawati didampingi putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mohamad Rizki Pratama.

Turut hadir Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat PDIP Andi Widjajanto serta Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi. 

"Kami juga merencanakan untuk digelar Pancasila Summit di sini. Pancasila Summit di UAE," kata Zuhairi dalam keterangan resminya, Senin, 17 Februari 2025. 

Megawati disebut setuju dengan gagasan Pancasila Summit di UEA. Zuhairi menyebut selama kunjungan luar negeri Megawati di Roma, Italia dan Vatikan, isu Pancasila juga sering disuarakan.

"Dan Ibu juga setuju, Bu, nanti yang untuk BPIP ini bikin Pancasila Summit, karena dari acara kunjungan pertemuan dengan Paus Fransiskus, dengan Presiden Global Scholas Occurrentes di Vatikan,  itu Paus juga menjelaskan Pancasila, maka perlu ada Pancasila Summit untuk bagaimana dunia

ini semakin lebih damai, semakin lebih adil, dan UAE juga punya perhatian terhadap toleransi dan perdamaian," ujarnya.

Zuhairi menyebut gagasan Pancasila Summit menjadi penting bagi dunia jika terlaksana. Dia menyebut Presiden Pertama Sukarno dalam masanya selalu mengenalkan Pancasila kepada dunia.

"Ini kalau, jadi kalau ini, hasil pertemuan ini langkah besar bagaimana Pancasila menggema kembali di forum-forum dunia sebagai Bung Karno dalam bidangnya di PBB, di Al-Azhar, di Tunisia, Bung Karno selalu mengenalkan Pancasila," katanya.

"Jadi ini semacam de javu, bagaimana

Pancasila kembali hadir di panggung internasional, dan itulah sembangsih Ibu Mega kepada dunia dalam bagaimana dibalik hubungan Ibu Mega dengan keluarga besar Zayed Al Nahyan," demikian Zuhairi.