Ukraina Tuduh Rusia Serang Lapisan Pelindung PLTN Chernobyl
SinPo.id - Sebuah pesawat nirawak diduga menghantam lapisan pelindung yang menutupi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl di Ukraina, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuding Rusia berada di balik serangan itu.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa terdapat suara ledakan yang berasal dari New Safe Confinement. Lokasi tersebut melindungi sisa-sisa reaktor nuklir yang meledak di Chernobyl pada tahun 1986 dan dilaporkan terbakar setelah sebuah kendaraan udara nirawak (UAV) menghantam atap NSC.
Menurut Zelenskyy, sebuah pesawat nirawak serang yang diduga milik Rusia dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi menghantam tempat perlindungan itu. Pesawat tersebut menghantam kubah perlindungan dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
"Tempat perlindungan di PLTN Chernobyl rusak akibat pesawat nirawak ini. Api telah padam. Sampai saat ini, tingkat radiasi belum meningkat dan terus dipantau," kata Zelenskyy, di X, dilansir dari Fox News, Minggu, 16 Februari 2025.
"Menurut penilaian awal, kerusakan pada tempat perlindungan itu signifikan. Namun insiden tersebut saat ini masih dalam penyelidikan," imbuhnya.
Tuduhan terhadap Rusia tersebut muncul lantaran Zelenskyy menilai bahwa satu-satunya negara terus melancarkan serangan tanpa mempedulikan konsekuensinya adalah Rusia. Terlebih tempat perlindungan itu dibangun oleh Ukraina bersama dengan negara-negara lain di Eropa dan Amerika.
"Satu-satunya negara di dunia yang menyerang lokasi tersebut, menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir, dan melancarkan perang tanpa mempedulikan konsekuensinya adalah Rusia saat ini. Ini adalah ancaman teroris bagi seluruh dunia. Tempat perlindungan di PLTN Chornobyl rusak akibat pesawat nirawak ini," tuturnya.
Sementara itu, IAEA melaporkan bahwa saat ini tidak ada korban jiwa, dan menurut hasil pantauan personil mereka di lapangan, situasi dan tingkat radiasi di dalam dan luar tetap normal dan stabil.

