Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai DBD di Musim Hujan

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 16 Februari 2025 | 14:32 WIB
Ilustrasi penyemprotan fogging mencegah DBD. (SinPo.id/Ashar)
Ilustrasi penyemprotan fogging mencegah DBD. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Ina Agustina Isturini meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim hujan, melalui upaya-upaya pencegahan. Karena, DBD tak hanya menjadi masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada produktivitas masyarakat. 

"Dengue tetap menjadi ancaman kesehatan yang nyata bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya terjadi sepanjang tahun dan cenderung meningkat saat musim hujan," kata Ina kepada wartawan, Minggu, 16 Februari 2025. 

Ina menerangkan, dari awal tahun hingga 3 Februari 2025, tercatat sebanyak 6.050 kasus DBD dengan 28 kematian, yang tersebar di 235 kabupaten/kota di 23 provinsi.

Disisi lain, pemerintah berkomitmen akan mengendalikan penyebarannya dengan berbagai program, seperti pengendalian vektor, gerakan 3M Plus, serta Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang terus diperkuat dengan edukasi berkelanjutan. Termasuk penetapan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025. 

Pemerintah juga mengadopsi strategi berbasis inovasi, termasuk implementasi nyamuk ber-Wolbachia di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang, serta vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.

Namun, ini diperlukan sinergi lintas sektor antarpemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memperluas jangkauan edukasi dan pencegan dari kasus yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti itu. Sebab, melawan DBD tidak cukup hanya dengan satu pendekatan saja. 

"Upaya ini perlu didukung peran aktif masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, dan mencegah gigitan nyamuk," tukas Ina.

BERITALAINNYA