BPBD DKI Klaim Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta
SinPo.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melaporkan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dimulai pada 1 Februari 2025 berhasil mengurangi intensitas hujan di Jakarta antara 38 hingga 54 persen.
Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI, Michael Sitanggang menyebut, operasi yang berlangsung hingga 6 Februari 2025 ini berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, serta PT RAI.
"Pada Selasa 4 Februari 2035, meski hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di beberapa bagian Jakarta, durasinya cukup singkat dan tidak menimbulkan genangan atau banjir," ungkap Michael, dalam keterangannya, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Menurut dia, operasi modifikasi cuaca ini dilakukan dengan teknik penyemaian awan menggunakan garam (NaCl) berukuran sekitar 20-30 mikron, yang disebar melalui pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Michael mengungkapkan, tujuan dari tindakan ini bukan untuk menghilangkan awan hujan, namun untuk mempercepat proses hujan agar terjadi lebih cepat di wilayah perairan, seperti di Laut Jawa atau Kepulauan Seribu, sehingga dampaknya tidak mengganggu wilayah daratan Jakarta.
“Dengan modifikasi cuaca ini, kami harap awan hujan akan diprematurkan, sehingga intensitas hujan yang turun di Jakarta berkurang. Ini membantu mengurangi potensi terjadinya genangan atau banjir,” kata Michael.
Dia menegaskan, upaya ini merupakan bagian dari langkah proaktif Pemprov DKI untuk mengantisipasi bencana terkait curah hujan yang tinggi, mengingat Jakarta sering mengalami genangan akibat hujan lebat.
"Dengan modifikasi cuaca, diharapkan Jakarta dapat meminimalkan dampak buruk dari perubahan cuaca ekstrem, seperti banjir, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi kota ini," tandasnya.

