Banggar DPR Soroti Kelangkaan LPG 3 Kg

SinPo.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyoroti kelangkaan tabung LPG 3 Kg di tengah masyarakat, meskipun anggaran subsidi untuk tahun 2025 telah ditingkatkan.
"Pada APBN 2025, Badan Anggaran DPR bersama pemerintah telah menyepakati alokasi subsidi LPG 3 Kg sebesar Rp87,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 yang sebesar Rp85,6 triliun. Volume subsidi LPG 3 Kg tahun 2025 ditetapkan sebanyak 8,17 juta ton," ujar Said dalam keterangannya di Parlementaria, Jakarta.
Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg
Said menduga bahwa kelangkaan LPG 3 Kg terjadi karena penyaluran subsidi yang belum tepat sasaran. LPG 3 Kg yang seharusnya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, justru masih diperjualbelikan secara bebas di pasaran.
"Banggar DPR mencermati evaluasi penyaluran subsidi LPG 3 Kg yang disampaikan oleh pemerintah. Konsumsi LPG Tabung 3 Kg mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan volume 4,34 persen per tahun pada periode 2019-2022, sementara distribusinya masih bersifat terbuka," jelasnya.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari 50,2 juta rumah tangga penerima subsidi LPG, hanya 32 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah yang benar-benar menikmatinya. Sebanyak 86 persen subsidi LPG justru dinikmati oleh kelompok yang lebih mampu.
Said menjelaskan bahwa disparitas harga antara LPG subsidi dan non-subsidi turut mendorong praktik penyimpangan, seperti penimbunan dan pengoplosan LPG.
"Praktik oplosan ini menyebabkan berkurangnya kuota volume subsidi LPG 3 Kg untuk rumah tangga miskin," tutup politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.