Jubir Kepresidenan: Keanggotaan Indonesia dalam BRICS Tak Menandakan Perpisahan dengan Barat

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 01 Februari 2025 | 04:51 WIB
BRICS
BRICS

SinPo.id -  Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte, menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak berarti negara ini akan meninggalkan hubungan dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Philips menyampaikan pernyataan tersebut di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Jumat, sebagai tanggapan terhadap spekulasi terkait arah kebijakan luar negeri Indonesia setelah resmi bergabung dengan BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

"Bergabung dengan BRICS bukan berarti kita meninggalkan hubungan-hubungan lain yang kita jalin dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat atau Uni Eropa," ujar Philips.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa Indonesia menerapkan prinsip otonomi strategis dalam kebijakan luar negerinya, yang memungkinkan Indonesia untuk tetap bersahabat dan bekerja sama dengan berbagai negara berdasarkan kepentingan nasional, tanpa terikat pada satu blok geopolitik tertentu.

"BRICS adalah salah satu dari berbagai organisasi internasional yang diikuti Indonesia. Di dalam BRICS, ada negara-negara besar yang memiliki kepentingan yang sama dengan Indonesia dalam bidang ekonomi dan pembangunan," tambahnya.

Philips mencontohkan India, yang meski memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, tetap menjadi bagian dari BRICS. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia tetap aktif dalam forum-forum internasional lainnya, seperti G20, APEC, serta dalam proses keanggotaan OECD yang didominasi oleh negara-negara Barat.

"Jadi, tidak ada yang harus diantagoniskan," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI