Pemulangan 1.512 Orang Terlantar: Upaya Humanis Dinsos DKI Jakarta

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 10 Januari 2025 | 03:25 WIB
PPKS
PPKS

SinPo.id -  Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menangani Penyandang Permasalahan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Jakarta.

Sepanjang tahun 2024, sebanyak 5.998 PPKS berhasil dijangkau oleh Satuan Tugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (Satgas P3S). Kategori PPKS yang paling banyak dijangkau meliputi gelandangan, orang terlantar, penyandang disabilitas mental, dan pengamen.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, mengatakan bahwa Satgas P3S menjadi ujung tombak dalam menjangkau dan memberikan pelayanan kepada PPKS.

Dinas Sosial DKI Jakarta memiliki 423 personel Satgas P3S yang tersebar di 44 titik rawan PPKS di seluruh wilayah Jakarta.

“Meskipun jumlah titik rawan tidak berubah dibandingkan tahun lalu, kami melakukan penyesuaian lokasi posko untuk memastikan efektivitas penjagaan dan respons cepat terhadap laporan masyarakat,” ujar Premi, Kamis 9 Januari 2025.

Laporan masyarakat yang diterima melalui CRM maupun kanal aduan lainnya direspons cepat oleh petugas yang bersiaga di posko. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial sekaligus memberikan layanan yang humanis kepada PPKS.

Selain upaya penjangkauan, Dinas Sosial DKI Jakarta juga memfasilitasi pemulangan 1.512 orang terlantar ke daerah asal. Rinciannya, tujuan pemulangan meliputi Lampung (646 orang), Surabaya (384 orang), Semarang (340 orang), Cilacap (53 orang), dan Tasikmalaya (89 orang).

Premi menjelaskan bahwa orang terlantar yang dipulangkan adalah mereka yang terbukti membutuhkan bantuan berdasarkan surat keterangan dari kepolisian.

“Penyebabnya bervariasi, mulai dari kehabisan ongkos, kecopetan, menjadi korban penipuan, hingga dijanjikan pekerjaan yang tidak nyata. Setelah diasesmen oleh petugas, mereka yang dinilai mandiri akan dibantu dengan pemesanan tiket, sedangkan orang terlantar yang membutuhkan layanan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas kesehatan atau panti sosial,” jelas Premi.

Dengan pendekatan kolaboratif dan humanis, Dinas Sosial DKI Jakarta berupaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan pelayanan kepada PPKS semakin optimal,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI