Fluktuasi Harga Cabai Jelang Imlek, Musim Hujan Jadi Faktor Penentu

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 10 Januari 2025 | 04:22 WIB
Pasar Induk Kramat Jati
Pasar Induk Kramat Jati

SinPo.id -  Harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai mengalami penurunan pada Kamis 9 Januari 2025 dibandingkan dua hari sebelumnya. Pasokan dari sejumlah daerah masih terbilang aman.

Supri (49), seorang pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, menyebutkan bahwa fluktuasi harga cabai saat ini dipengaruhi oleh perayaan Imlek dan musim hujan.

"Pada Tahun Baru Cina atau Imlek, harga cabai bisa naik atau turun, tergantung dari cuacanya dan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, pasokan cabai ke kiosnya masih cukup aman. Setiap hari, kiosnya menerima pasokan sekitar 2,5 hingga 3 ton cabai dari daerah seperti Banyuwangi, Temanggung, Magelang, Jombang, Wonosobo, Boyolali, dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Tengah.

Saat ini, harga cabai rawit merah atau rawit setan turun dari Rp 90 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu. Untuk cabai merah keriting, harga masih stabil di kisaran Rp 45-50 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit hijau berada di Rp 40 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau kecil Rp 60 ribu per kilogram.

"Penurunan harga cabai rawit merah mulai hari ini disebabkan oleh musim hujan," tambahnya.

Ia juga memperkirakan bahwa harga semua jenis cabai kemungkinan akan turun saat musim panen raya tiba. Namun, saat ini produksi masih terbatas karena musim hujan.

Rustinah (51), seorang pembeli dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, berharap harga cabai tetap stabil menjelang Imlek.

"Hari ini harga cabai mulai turun. Diharapkan ke depan akan terus menurun, terutama jelang Imlek nanti," katanya.

Berdasarkan data yang ada, pasokan cabai yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati setiap hari terdiri dari cabai merah keriting sekitar 17 ton, cabai merah besar (TW) enam ton, cabai rawit merah 13 ton, dan cabai rawit hijau enam ton.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI