IRIGASI PADI HEMAT AIR

Pemerintah Bakal Terapkan Irigasi Padi Hemat Air ke Seluruh Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 05 Januari 2025 | 15:55 WIB
Menteri Pekerjaan Umum RI Dody Hanggodo (SinPo.id/ Dok. PU)
Menteri Pekerjaan Umum RI Dody Hanggodo (SinPo.id/ Dok. PU)

SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menilai, proyek percontohan penerapan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terbukti berhasil menambah hasil gabah petani. Karena itu, proyek IPHA akan diterapkan ke seluruh wilayah Indonesia. 

"Bedanya pada cara tanam, pemakaian air berkurang tapi yang produksi gabahnya bisa naik 2 ton. IPHA rencananya diterapkan di seluruh Indonesia karena ini salah satu solusi bahwa hemat air pun bisa maksimal hasilnya, insya allah saya yakin bisa," kata Dody dalam keterangannya, Minggu, 5 Januari 2025. 

Dody menjelaskan, penerapan IPHA seluas 85.867 hektare di daerah irigasi Rentang sejak tahun lalu, bisa dibilang proyek percontohan yang sukses. Setelah itu, akan dilanjutkan penerapan IPHA di D.I Kamun, Majalengka, seluas sekitar 2.000 ha yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi.

Adapun metode IPHA merupakan teknik budidaya padi dengan sistem pengelolaan tanaman, air dan tanah. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan air yang efektif, efisien dan proporsional, meningkatkan luas areal pertanaman (IP) terutama saat musim kemarau, serta meningkatkan produksi dan pendapatan petani.

Senada, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengatakan, penerapan sistem IPHA dapat menghemat pemakaian air hingga 30 persen. 

"Hemat biaya hanya butuh benih 10 kg/ha, dan hemat waktu panennya lebih cepat karena ditanam bibit muda. Hasilnya terbukti dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 11 ton/ha," kata Bob. 

Dengan adanya penghematan air, maka suplai air yang tersisa dapat dipakai ke areal lain pada musim kemarau. Sehingga dapat meningkatkan IP hingga 30 persen. 

Sunaryo, salah satu petani, juga menyampaikan penerapan metode IPHA selama satu tahun atau dua kali musim tanam ini memberikan peningkatan hasil panen yang signifikan.

"Alhamdulillah, ada peningkatan setelah IPHA sebelumnya 8,4 ton/ha menjadi 9,8-10,5 ton/ha," kata Sunaryo. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI