Pemerintah Pastikan Program SMA Unggulan Tak Timbulkan Dikotomi
SinPo.id - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Stella Christie memastikan, pembentukan SMA Unggulan Garuda tidak akan menimbulkan dikotomi sekolah favorit dan nonfavorit. Karena itu, Kemendikti Saintek terlebih dahulu akan menyusun strategi untuk membangun ekosistem sains dan teknologi yang berdampak bagi masyarakat.
"Tidak ada dikotomi sekolah favorit dan nonfavorit, tetapi yang kita harus pikirkan dalam suatu pembangunan sains dan teknologi dan pembangunan ekonomi negara, kita tentu saja harus membangun talenta dari setiap lapisan," kata Stella dalam Taklimat Media Kemendiktisaintek 2025, di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Menurut Stella, program SMA unggulan ini mempertimbangkan aspek keadilan dan pemerataanya bagi seluruh lapisan masyarakat. Dan, asas paling utama dalam SMA Unggul adalah memberikan memberikan akses merata sains dan teknologi.
Sebab, sampai pada saat ini masih banyak lapisan masyarakat yang belum bisa menjangkau, belum bisa mengakses pertumbuhan pendidikan, sains, dan teknologi.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto sejak saat dilantik, sudah mencanangkan dan merencanakan bagaimana supaya menumbuhkan sains dan teknologi ini bisa merata dan adil.
"Memberikan keadilan akses terhadap sains dan teknologi, inilah yang dicetuskan pak Prabowo program SMA Unggul. Aasas paling utama adalah memberikan akses sehingga sains dan teknologi ini menjadi merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," kata dia.
Lebih lanjut, Stella menyampaikan, saat ini, proses penerimaan siswa, guru, hingga kurikulum untuk SMA Unggulan Garuda itu tengah digodok. Adapun penyelenggaraan sekolah tersebut untuk mendukung perkembangan investasi sains dan teknologi dalam jangka panjang.
"Sejak Februari dicanangkan pak Prabowo dan sejak Maret telah ditugaskan pada kami tuk melihat secara seksama dari aspek penerimaan siswa, PPDB, guru, kurikulum maupun sarana dan prasarana semuanya berdasarkan akses pemerataan dan keadilan supaya lapisan masyarakat yang tadinya belum menjangkau sains dan teknologi bisa menjangkau sains dan teknologi," katanya.
Nantinya, sekolah tersebut akan dibangun di daerah-daerah yang khususnya belum memiliki akses terhadap pendidikan, sains, dan teknologi.
"Bahkan sampai sarana dan prasarana itu akan diperhatikan, akan dibangun terutama sekali di daerah-daerah yang belum memiliki akses terhadap sains dan teknologi," katanya.