Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:01
Ashar
15:11
Magrib
18:04
Isya
19:13

Menteri Karding Ingin Bangun Tradisi Berkoperasi untuk Bantu Ekonomi PMI

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:54 WIB
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. (SinPo.id/Tio)
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding berencana akan membangun tradisi berkoperasi bagi pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia. Tujuannya supaya dapat meningatkan ekonomi mereka. 

"Intinya bagi PMI harus kita bangun tradisi berkoperasi agar ekonomi mereka bisa jauh lebih bagus lewat tools koperasi," kata Karding usai menghadiri Pembukaan Munas Dekopin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2024. 

Karding menjelaskan, rencana  pembentukan koperasi PMI melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi, dan menggandeng Dekopin, guna memberdayakan purna PMI. Harapannya agar dapat memberikan manfaat bagi para pekerja migran yang telah selesai bekerja di luar negeri.

"Nanti, kita kan juga punya Koperasi PMI ya. Nanti ini akan kita sambungkan dengan Dekopin sehingga kemudian nanti ada asas manfaat dan keberkahan yang bisa didapat oleh PMI dengan model koperasi," tuturnya. 

Karding melanjutkan, koperasi PMI juga akan melibatkan keluarga mereka. "Jadi, orang (PMI) pulang atau keluarga PMI ini mereka bisa berusaha nanti bisa lewat koperasi," ungkapnya. 

Untuk skema keanggotaan koperasi PMI, akan mengikuti undang-undang yang mengatur perkoperasian. 

"Kita ikut undang-undangnya saja. Jadi, semua aturan kita ikuti saja," ujarnya.

Terkait Munas Dekopin, Karding berharap Dekopin bisa kembali bersatu, menjadi lembaga yang lebih solid di masa depan. Sehingga menguatkan semangat kerja sama dan gotong royong.

"Semangat koperasi itu kan kerja sama, gotong-royong, keluarga. Jadi, semangat ini harus dibangun. Kita berharap Munas kali ini mampu memilih ketua umum yang kira-kira bisa mempersatukan, dan juga bisa membawa koperasi ke depan menjadi betul-betul sebagai soko guru ekonomi bangsa sesuai dengan fitrah kelahirannya," tukasnya.