Mendagri Ungkap Separuh BUMD di Indonesia Rugi Akibat 'Ordal'
SinPo.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, separuh dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di seluruh Indonesia, mengalami kerugian akibat maraknya nepotisme atau orang dalam (Ordal) yang bekerja tidak profesional.
Menurut Tito, jika praktik seperti ini terus dibiarkan, maka akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Jumlah BUMD kita 1.057 BUMD. Hampir separuhnya blending, kenapa? Menaruh orang, naruh keluarga, saudara, teman, di situ yang nggak capable," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.
Tito mengaku sudah menerbitkan surat edaran ke sejumlah pemerintahan daerah untuk segera membekukan BUMD yang tidak bisa lagi diselamatkan. Tujuannya agar tidak membebani APBD.
Karena, praktik ini terus menerus terjadi seiring dengan pergantian kepemimpinan kepala daerah. Akibatnya, kerugian BUMD pun kian dalam.
"Ini terus bergulir dari kepala daerah. Ganti kepala daerah, menaruh orang baru, makin dalam lagi persoalannya, makin rugi lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Kapolri ini meminta para kepala daerah agar mengubah pola pikir. Kepala daerah jangan sekadar fokus pada belanja daerah melainkan juga fokus terhadap cara mencari pendapatan.
"Karena rekan-rekan kepala daerah saya nggak katakan semua birokrat. Hampir semuanya berpikir itu bagaimana caranya, nggak berpikir bagaimana cara menaikkan pendapatan, yang dipikirkan bagaimana caranya gigit belanja. Akhirnya kena kasus,” tukas Tito.