Polri Gelar Operasi Lilin Mulai 22 Desember 2024 Hingga 2 Januari 2025

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 18 Desember 2024 | 13:59 WIB
Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho. (SinPo.id/Dok. Polri)
Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho. (SinPo.id/Dok. Polri)

SinPo.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama sejumlah pemangku kepentingan akan menggelar Operasi Lilin 2024 untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan pengamanan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

Operasi Lilin 2024 akan berlangsung selama 13 hari, yakni mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, dengan melibatkan lebih dari 141 ribu personel gabungan.

Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa Operasi Lilin 2024 bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas selama libur panjang. 

"Operasi ini merupakan bentuk sinergi antara Polri dan seluruh stakeholder terkait untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, baik yang mudik, beribadah, maupun berwisata," ujar Sandi saat Apel Kesiapsiagaan Divhumas Polri pada Rabu, 18 Desember 2024.

Menurut Sandi, oloihak Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa sekitar 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan menggunakan berbagai moda transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru ini, meningkat sekitar 2,83% dibandingkan tahun lalu. 

Dengan tingginya volume mobilitas tersebut, kata Sandi, Polri akan menerapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas, seperti contra flow dan one way, di titik-titik yang dianggap padat.

"Rekayasa lalu lintas seperti ini terbukti efektif dalam mengatasi kemacetan pada Operasi Ketupat 2024 dan akan kembali diterapkan pada puncak arus mudik dan balik nanti," ungkap dia. 

Selain itu, lanjut Sandi, Operasi Lilin 2024 juga akan berfokus pada pengamanan di lokasi-lokasi strategis seperti tempat ibadah umat Nasrani, objek wisata, pusat perbelanjaan, dan fasilitas transportasi. 

Dia menegaskan, Polri berkomitmen untuk menjaga keamanan di berbagai titik keramaian, termasuk pada malam pergantian tahun yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Keamanan tempat ibadah umat Nasrani akan menjadi prioritas, agar perayaan Natal dapat berjalan dengan lancar dan khidmat. Kami juga siap untuk memberikan pengamanan ekstra pada lokasi yang berpotensi menjadi pusat keramaian di malam Tahun Baru," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI