Kolera Memburuk di Kamp Pengungsi Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 15 Desember 2024 | 05:38 WIB
Kolera
Kolera

SinPo.id -  Wabah kolera yang melanda Sudan Selatan telah menyebabkan hampir 60 kematian dan lebih dari 6.000 kasus terdeteksi sejak dimulai pada 28 Oktober 2024. Menteri Informasi dan Komunikasi Sudan Selatan, Michael Makuei Lueth, mengonfirmasi hal ini dalam pernyataannya pada Jumat 13 Desember 2024, setelah pertemuan Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Salva Kiir Mayardit.

Lueth menyebutkan bahwa meskipun upaya vaksinasi telah dimulai dua hari sebelumnya, wabah ini masih meluas, terutama di kamp-kamp pengungsi internal (IDP) di ibu kota Juba dan beberapa daerah lainnya seperti Rubkona, Aweil, dan Renk. Kolera menyebar dengan cepat, mempengaruhi pengungsi yang melarikan diri dari Sudan akibat konflik yang sedang berlangsung di negara tetangga tersebut.

“Kolera kini telah menyebar ke seluruh negeri, dan kami telah kehilangan sekitar 60 orang serta mencatatkan lebih dari 6.000 kasus,” ujar Lueth. Pemerintah dan sejumlah badan PBB telah mengirimkan vaksin ke daerah-daerah yang terkena dampak, namun jumlah vaksin yang tersedia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, permintaan untuk tambahan vaksin semakin mendesak.

Krisis ini diperburuk oleh kondisi kamp pengungsi yang padat dan sanitasi yang buruk. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap penyakit ini, yang menyebar melalui air yang tercemar. Untuk itu, Kementerian Kesehatan Sudan Selatan meminta warga untuk menjaga kebersihan dan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

Sebagai respons, PBB telah menyediakan pusat transit bagi para pengungsi yang baru datang dari Sudan, memberikan layanan istirahat dan layanan penting lainnya. Dengan lebih dari 880.000 pengungsi yang tiba sejak April 2023, upaya pengendalian kolera di Sudan Selatan menjadi semakin mendesak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI