Pemimpin Baru Suriah Diminta Beri Akses Kepada Penyelidik Senjata Kimia Internasional
SinPo.id - Kepala pengawas senjata kimia internasional Fernando Arias, meminta para pemimpin baru Suriah untuk memberikan akses kepada para penyelidik ke negara itu untuk mengidentifikasi pelaku serangan yang menewaskan dan melukai ribuan orang selama perang saudara.
Berbicara di sesi khusus Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pada hari Kamis, Arias mengatakan kantornya telah melihat sinyal positif dari Suriah tentang perlunya membersihkan negara itu dari senjata kimia tetapi belum ada permintaan resmi yang diterima.
Menurut Arias, lanskap politik yang terus berkembang di Suriah memberikan kesempatan bagi organisasi tersebut untuk akhirnya memperoleh klarifikasi tentang cakupan dan jangkauan penuh program senjata kimia Suriah setelah 11 tahun inspeksi.
Ia juga meminta akses bagi Tim Investigasi dan Identifikasi OPCW untuk mengidentifikasi angkatan bersenjata Suriah telah menggunakan senjata kimia sembilan kali dari tahun 2015 hingga 2017. Karena masih banyak pelaku serangan yang belum teridentifikasi.
"Para korban berhak agar para pelaku yang kami identifikasi diadili" setelah berbagai penggunaan senjata kimia selama perang 13 tahun di Suriah," kata Arias, sekaligus memperingatkan risiko proliferasi, dilansir dari dari Al Jazeera pada Jumat, 13 Desember 2024.
Sementara duta besar Amerika Serikat untuk OPCW, Nicole Shampaine, mengatakan Washington memandang jatuhnya al-Assad sebagai kesempatan luar biasa untuk membersihkan Suriah dari senjata kimia.
"Kami ingin menyelesaikan pekerjaan, dan ini benar-benar kesempatan bagi para pemimpin baru Suriah untuk bekerja dengan komunitas internasional, bekerja dengan OPCW untuk menyelesaikan pekerjaan sekali dan untuk selamanya," kata Shampaine.